Sutiaji: Satu Rekening Satu Pelajar Jadi Pembelajaran Menabung

Pemaparan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)
Pemaparan program KEJAR. (ist)

Malang, SERU.co.id – Gerakan membiasakan pelajar menabung digemakan secara serentak di Jawa Timur per 1 Oktober 2020. Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dilaunching secara virtual oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Di Kota Malang, gong pelaksanaan program dihelat di kompleks SMA Tugu (SMA 1, 2 dan 3), diinisiasi Bank Jatim Cabang Malang dan dihadiri langsung Walikota Malang Sutiaji.

Bacaan Lainnya

“Pembiasaan menabung sejak dini akan menjadi pembelajaran literasi keuangan. Ini juga akan jadi penopang dalam pola fikir berinvestasi, dimana akan membentuk para pelajar untuk jadi jiwa-jiwa yang mandiri,” ungkap Bambang, Kepala Bank Jatim Cabang Malang.

Para pelajar menyimak program Rekening Satu Pelajar. (ist)

Sementara Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri menginformasikan, 2024 menjadi target dan melek literasi keuangan dan perbankan. Dari data yang ada, 76 persen warga di Jawa Timur sudah mengakses bank maupun lembaga keuangan.

“Namun kontras, ternyata literasi tentang keuangan di Jawa Timur masih mencapai 38 persen. Itu pula yang menjadikan banyak warga yang tertipu oleh jasa perbankan ilegal,” ungkap Sugi, sapaan akrabnya.

Diinfokannya, OJK Malang baru saja menutup 126 pinjol ilegal dan 38 perusahaan investasi ilegal. Bisa dibayangkan berapa nilai rupiah dari masyarakat yang merugi. Oleh karenanya, gerakan dan atau program ini akan jadi jembatan, agar pelajar belajar mengelola keuangan secara tepat dan baik.

“Pembiasaan sederhana (hemat) dan tertib itu penting. Karena hidup harus ada perencanaan. Program ini jadi pembelajaran yang bagus. Yakini menabung itu menguntungkan, dan itu diperlukan keajegan,” pesan Walikota Malang Sutiaji, dihadapan perwakilan pelajar yang hadir.

Dengan disiplin menabung, lanjutnya, harapannya para pelajar mampu merencanakan masa depannya. Mengingat hidup itu pasang surut, maka pelajar harus pintar-pintar memanage kehidupan. Sembari berpesan pada para pelajar, agar terus meningkatkan kreativitas agar dapat turut serta mengembangkan industri kreatif yang saat ini sedang mendunia.

“Itu kesempatan baik, dengan memanfaatkan tabungan dan kreativitas yang dimiliki, maka tidak menutup kemungkinan anak-anak kita ini dapat membuka lapangan kerja baru,” tandasnya. (hms/rhd)

Pos terkait