Surabaya, SERU.co.id – Acara silaturahmi akbar Koalisi Aksi Masyarakat Menyelamatkan (KAMI) di Gedung Joeang Surabaya, Senin (29/9/2020), dibubarkan oleh massa dari sejumlah organisasi masyarakat.
Massa yang mengatasnamakan diri Forum Surabaya Bersatu, menghadang dan mengusir peserta acara silaturahmi. Mereka yang menolak acara ini menganggap, acara KAMI bermuatan politik.
Pihak kepolisian juga membubarkan acara KAMI, karena tidak mengantongi izin. Kabid Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan, pihaknya telah membubarkan kegiatan KAMI, lantaran tidak mengantongi izin. Terlebih, kondisi angka positif covid-19 di Jawa Timur kini masih tinggi.
“Karena kami tahu betul situasi saat ini. Kan Jatim masuk bagian perhatian secara nasional untuk pandemi Covid-19,” seru Trunoyudo.
Selain itu, Pemprov Jatim juga sedang gencar melakukan operasi yustisi demi penegakan hukum menghindari kerumunan. Menurutnya, pembuaran acara KAMI sesuai dengan Pasal 5 dan 6 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2017, yang mengharuskan kegiatan itu mendapat izin dari otoritas berwenang.
Sebetulnya, surat permintaan izin telah diajukan. Namun, surat baru diajukan pada Sabtu (26/9/2020) atau dua hari sebelum acara. Sedangkan, Jawa Timur menerapkan prosedur assesment untuk menggelar suatu acara selama pandemi ini.
“Assessment adalah bagaimana seorang asesor menguji kelayakan dilakukannya kegiatan tersebut, dalam menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak, tidak berkerumun, kemudian menyiapkan perlengkapan peralatan yang ada,” paparnya.
Sementara itu, Gatot Nurmantyo, salah satu anggota KAMI menuding, massa yang membubarkan acara adalah massa bayaran. Ia justru menganggap, jika kehadiran KAMI membawa berkah di tengah pandemi.
“Dalam hal ini saya mengimbau, KAMI semuanya, kita semuanya harus bersyukur. Mengapa bersyukur, karena yang demo di sana itu karena keberadaan KAMI. Ada demo, demo kan dibayar. Apalagi dalam kondisi ekonomi yang susah ini,” kata Gatot.
“Jadi keberadaan KAMI itu menjadi berkah. Besok lagi, kalau perlu demo lebih banyak lagi, ya kan. Berarti ada rejeki bagi rekan-rekan kita yang memerlukan uang karena demo. Jangan dimarahi,” imbuhnya. (hma/rhd)