Malang, SERU.co.id – Sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat dalam menekan angka covid-19, bukan hanya tanggung jawab Pemkot Malang. Namun semua elemen masyarakat, salah satunya media, bagian dari Pentahelix.
Menyadari hal ini, PWI Malang Raya didukung penuh BPJS-Kesehatan Malang menggelar ‘operasi masker’, alias pembagian ribuan masker. Dikemas dalam Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Pembagian APD Mengantisipasi Covid-19, di kawasan Pasar Bunga dan Pasar Burung Splendid, Selasa (29/9/2020), yang menyasar pedagang dan pengunjung kedua pasar.
Wali Kota Malang, Sutiaji, yang hadir dan turut mensosialisasikan gerakan kampanye bermasker, mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Malang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Terutama mengenakan masker.
“Pentahelix sangat penting dalam hal ini. Maka kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan sosialisasi yang digelar kali ini PWI Malang Raya bersama BPJS-Kesehatan dan beberapa unsur lain. Karena sesungguhnya ketika mengenakan masker, maka kita turut mengurangi persebaran covid-19,” terang Sutiaji.
Data terakhir, tercatat 1.770 kasus konfirmasi positif covid-19. Dengan rincian, angka kesembuhan mencapai 1.430 orang, 170 orang tengah dirawat, dan 170 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Salah satunya media dalam mensosialisasikan dan menyampaikan berita yang benar kepada masyarakat terkait covid-19. Terakhir, Pemkot Malang menerapkan sanksi administrasi berupa denda sebagai efek jera, tatkala upaya sosialisasi dan edukasi dirasa kurang maksimal.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Dina Diana Permata menyatakan, BPJS-Kesehatan berperan langsung dalam mencegah persebaran covid-19. Salah satunya melalui sosialisasi kepada masyarakat menengah ke bawah, yang memang harus didatangi langsung dalam penerapan disiplin protokol kesehatan.
“Kami berharap sosialisasi dan edukasi semacam ini, masyarakat akan lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam penerapan protokol kesehatan,” jelasnya.
Ketua PWI Malang Raya, Ariful Huda menyampaikan, kegiatan bertagline Gak Maskeran Gak Mbois ini merupakan sosialisasi bermasker yang menyasar kawasan Pasar Burung dan Pasar Bunga Splendid Kota Malang. Alasannya, di pasar masih banyak ditemui masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Salah satunya tidak mengenakan masker.
Dengan kegiatan yang dikemas lebih santai itu, diharapkan masyarakat akan lebih terbuka dengan kebiasaan baru yang ada. Sehingga, masyarakat tidak lagi abai dengan protokol kesehatan, dan lebih waspada terhadap kemungkinan persebaran covid-19.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan sosialisasi, Djoko Winahyu menjelaskan, upaya disiplin protokol kesehatan menjadi sebuah kewajiban sebelum vaksin ditemukan. Di antaranya mengenakan masker dalam setiap kegiatan, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak atau physical distancing, serta selalu berupaya menjaga kesehatan.
Dalam kegiatan tersebut, sekitar 4.000 masker dibagikan. Selain itu, juga dibagikan 200 botol hand sanitizer, 10 liter hand sanitizer dan 200 penyangga masker GRG, serta puluhan faceshield.
Kegiatan PWI Malang Raya tersebut didukung penuh BPJS Kesehatan Cabang Malang, Pemkot Malang, DPRD Kota Malang, Polresta Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang, BPBD Kota Malang, Radar Malang, Disporapar Kota Malang, Persada Hospital dan Global Respiration Guard. (rhd)