Usaha Tanpa Modal, Marketing Solusinya

Usaha Tanpa Modal, Marketing Solusinya
Usaha Tanpa Modal, Marketing Solusinya
Kiat owner CV Tunas Abadi dan pesenkopi kepada Yuwaraja

Kota Malang, SERU.co.id – Usai Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya (PKKMU), PK2MABA ala program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menghadirkan para pengusaha sukses untuk berbagi ilmu dan motivasi kepada para Yuwaraja, sebutan maba Vokasi UB, di GOR Pertamina, Kamis (15/8/2019) siang. Kali ini, Vokasi UB menghadirkan keluarga pengusaha dari Kota Malang, yaitu Ir. H. Arnold Waryanto (owner CV. Tunas Abadi) dan Yugo Yudansha (owner pesenkopi).

Keduanya, menceritakan proses jatuh bangun usaha yang saat ini dikenal masyarakat sebagai usaha yang cukup sukses. Meski dibaliknya menyimpan cerita air mata darah. “Siapa bilang usaha yang kita jalankan itu mudah. Itu butuh proses yang sangat luar biasa,” ungkap Arnold Waryanto, diamini anaknya, Yugo Yudansha, di hadapan 1.691 Yuwaraja.

Bacaan Lainnya

Menurut Arnold, setiap usaha pasti butuh marketing untuk memasarkan produknya. Hanya saja, kaum muda saat ini seperti antipati pada peluang kerja sebagai marketing. Karena bayang-bayang marketing yang terkesan mengerjai, door to door, dan hal lain yang menakutkan. “Padahal kalau tidak punya modal, bisa kok wirausaha. Tak harus produksi barang, cukup menjualkan barang seperti reseller, dropship, dan istilah trend lainnya. Tapi, intinya itu pola marketing,” jelas Arnold.

IMG 9784
Arnold Waryanto berbagi pengalaman membangun usahanya. (rhd)

Flashback ke masa lalu, Arnold mulai bekerja sebagai seorang sales dengan pendapatan pas-pasan. Berkat pilihan profesi itu, memberikannya pengalaman besar untuk meningkatkan rasa percaya diri, pandai bicara, hingga cara membangun relasi. “Dulu mana berani saya bicara di hadapan orang banyak seperti ini. Tapi itu semua dimulai dari tekad yang besar untuk bangkit dan maju,” bebernya, pada ribuan Yuwaraja yang berasal dari lima belas prodi berbeda.

Arnold pun memberikan beragam pilihan bagi Yuwaraja untuk segera mengambil keputusan ketika melihat peluang. Memulai usaha tak harus bermodal. Dengan pola reseller atau dropship, kumpulkan modal secara perlahan. “Meski masih semester awal, mau kerja sambilan ga masalah. Banyak-banyaklah belajar, meski harus melalui kegagalan. Gali peluang sejak muda. Pilih yang margin kecil tapi volumenya besar. Karena volume besar, pasti pasarnya besar. Itu bagus untuk bisnis jangka panjang. Kemungkinan sebelum lulus jadi pengusaha sukses akan tercapai,” tandas Arnold.

Arnold mencontohkan perjalanan putranya dalam membangun pesenkopi. Selama setahun berjalan, bukan untung, tapi malah buntung dengan hutang menumpuk. Namun, dengan mengubah mindset dan belajar dari kesalahan, akhirnya pesenkopi berkembang pesat. “Alhamdulillah, sekarang seribu cup per hari,” iming-iming Yugo Yudansha kepada Yuwaraja.

Sementara itu, Ketua Panitia PK2MABA, Agung Budi Leksono mengatakan, usai kegiatan pengenalan kampus kepada para Yuwaraja, nantinya akan mengikuti serangkaian pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan di Rindam V/Brawijaya selama 4 hari. “Intinya, kami ingin mencetak mahasiswa yang siap bekerja baik sebelum atau sesudah lulus kuliah. Kami ingin mewujudkan UB sebagai Enterpreneurship University,” jelas dosen D4 Manajemen Perhotelan Vokasi UB ini, mewakili Ketua Program Pendidikan Vokasi UB Dr Ir Darmawan Octo Sutjipto, MSi. (rhd)

disclaimer

Pos terkait