Kompetisi Berkuda Piala Wali Kota Malang 2025 Ajang Cetak Atlet Berkelas

Kompetisi Berkuda Piala Wali Kota Malang 2025 Ajang Cetak Atlet Berkelas
Wali Kota Malang menyerahkan penghargaan bagi para pemenang kompetisi berkuda. (Seru.co.id/bas)

Malang, SERU.co.id – Gelaran kompetisi berkuda bertajuk Piala Wali Kota Malang 2025 kembali digelar untuk ketiga kalinya. Wali Kota Malang memberikan apresiasi atas gelaran kompetisi ini dan menyebutnya sebagai ajang mencetak atlet berkualitas.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, Piala Wali Kota Malang 2025 untuk kompetisi berkuda bukan hanya ajang prestasi. Namun, juga bagian dari upaya mencetak bibit atlet berkualitas yang siap bertanding diberbagai kompetisi lokal hingga internasional.

Bacaan Lainnya

“Ini yang ketiga kalinya. Sejak saya masih menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota, kegiatan ini sudah berlangsung dan sekarang kami beri nama Piala Wali Kota,” seru Wahyu, usai memberikan sambutan di Puncak Royal Joyo Stable, Kamis (11/9/2025).

Kompetisi berkuda bertajuk Piala Wali Kota Malang kembali digelar di Puncak Royal Joyo Stable. (Seru.co.id/bas)

Ia menilai, olahraga berkuda khususnya equestrian, masih tergolong baru di kalangan masyarakat Kota Malang. Karena itu, pihaknya terus mendorong sosialisasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan event ini.

“Diharapkan kompetisi-kompetisi yang digelar mampu mengasah kemampuan para atlet kita. Apalagi semakin ke sini, peminatnya semakin banyak,” ungkapnya.

Selain menjadi ajang mencetak atlet berkualitas, ajang ini dinilai mendukung Kota Malang menjadi sport tourism. Hal tersebut tentu akan berdampak bagi perputaran ekonomi di Kota Malang.

“Para peserta datang ke Malang bersama keluarga, menginap, berwisata. Ini mendukung ekonomi lokal dan memperkenalkan Kota Malang sebagai sport tourism atau destinasi olahraga,” ujarnya.

Wahyu mengatakan, Pemkot Malang memang belum memiliki rencana pembangunan stable (kandang dan fasilitas pelatihan kuda) khusus. Namun ia memastikan, dukungan pemerintah tetap diberikan, terutama dalam hal penyelenggaraan event dan pembinaan atlet melalui KONI.

Ia juga menyebutkan, keberhasilan Malang sebagai tuan rumah Porprov Jawa Timur sebelumnya menunjukkan bahwa fasilitas yang ada sudah teruji. Artinya, fasilitas pertandingan layak menjadi pusat latihan maupun kejuaraan berkuda berskala nasional.

Sementara itu, Ketua Pordasi Kota Malang, Muhammad Efril Maulan menerangkan, minat masyarakat terhadap equestrian terus meningkat. Peningkatan minat masyarakat tidak lepas dari peran kejuaraan semacam ini.

“Dulu equestrian sulit diakses, sekarang semakin banyak yang mengenal dan berani mencoba. Dari situ, kita harapkan muncul atlet-atlet baru yang bisa berlaga di tingkat nasional bahkan internasional,” jelasnya.

Saat ini, Kota Malang memiliki 18 atlet equestrian aktif, beberapa di antaranya telah bertanding di Porprov sebelumnya dan meraih medali emas. Efril menargetkan dalam dua tahun ke depan atlet-atlet tersebut dapat kembali berlaga di Porprov dan mewakili Jawa Timur di Kejurnas maupun PON.

“Kejuaraan Piala Wali Kota Malang 2025 ini diikuti oleh 380 peserta dari berbagai daerah, termasuk Semarang, Klaten, hingga Banjarmasin. Mereka berlaga di 48 kelas yang terbagi dalam dua kategori utama, yakni dressage (Kamis–Jumat) dan show jumping (Sabtu–Minggu),” terangnya.

Efril menuturkan, peserta termuda berasal dari kategori usia 14 tahun. Sementara kategori tertua bersifat open, bahkan diikuti oleh pelatih senior yang sekaligus melatih kudanya melalui kompetisi.

“Piala Wali Kota Malang 2025 diharapkan mampu mencetak atlet berkualitas. Dengan banyaknya capaian prestasi, harapan kami olahraga ini semakin dikenal dan diminati masyarakat luas,” tandasnya. (bas/mzm)

Pos terkait