Malang, SERU.co.id – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) kembali menjadi gebrakan baru dan pionir inovasi di tingkat fakultas. Dimana 1.117 mahasiswa baru (Maba) FTP telah tersertifikasi kompetensi Artificial Intelligence (AI) dari Institute for Data Innovation and Artificial Intelligence (IDEA AI) Australia. Bukan saat perkuliahan akademis, justru saat masih pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) 2025 selama sepekan, Senin-Sabtu (11-16/8/2025).
Dekan FTP UB, Prof Yusuf Hendrawan STP MAppLifeSc PhD mengatakan, sertifikasi kompetensi internasional AI ini merupakan program unggulan untuk PKKMABA tahun 2025.
Gebrakan kerjasama dengan IDEA AI menjadikan perbedaan PKKMABA tahun sebelumnya, sekaligus percepatan penguasaan AI bagi Maba FTP dibandingkan maba fakultas lainnya.
“IDEA AI memberikan kami kolaborasi dan kemitraan, agar bisa mensertifikasi 2.000 mahasiswa dan 100 dosen. Sampai saat ini, 1.117 mahasiswa MABA sudah tersertifikasi ditambah 600 mahasiswa yang menjadi panitia PKKMABA. Masih ada sisa kuota 300 sertifikasi yang akan ditawarkan bagi mahasiswa (senior) lain,” seru Prof Yusuf, sapaan akrabnya, Kamis (14/8/2025).
Disebutkannya, umumnya sertifikasi kompetensi internasional AI ini berbayar sebesar AUD 600 (dolar Australia). Tapi dengan kemitraan ini, FTP UB bisa memberikan sertifikasi kompetensi untuk 1.700 mahasiswa dengan gratis. Plus yang saat ini existing, ada 93 dosen aktif juga sudah tersertifikasi AI internasional juga gratis.
baca juga: FTP UB Kembangkan Peran Kampus Berdampak Cetak Mahasiswa Entrepreneur Kolaborasi UMKM
“Ke depan, kami berharap seluruh maba sudah memahami bagaimana teknik dasar tentang AI dan penggunaan AI di dalam riset. Kemudian bagaimana menggunakan generatif AI seperti audio, video, visual, teks, presentasi dan lain sebagainya. Dan yang paling penting, kami juga memasukkan materi tentang etika penggunaan AI,” ungkapnya.
Menurut Prof Yusuf, pengetahuan AI sangat penting diberikan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Karena ke depan, lanjutnya, seluruh bidang ilmu apapun pasti akan terkoneksi dengan teknologi AI.
“Kami tidak ingin alumni kami justru menciptakan pengangguran baru, tapi bagaimana alumni kami punya kompetensi tentang AI. Sehingga mereka bisa memanfaatkan dan mengembangkan AI di bidang ilmunya masing-masing,” terangnya.
Menurutnya, program kerjasama ini merupakan bagian dari target kinerja yang diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti).
baca juga: Summer Course UB Ajang Pembelajaran Mahasiswa Empat Negara dan Promosi FTP
“Kami tidak ingin alumni kami menciptakan pengangguran baru, tapi bagaimana alumni kami punya kompetensi tentang AI. Mereka bisa memanfaatkan AI, untuk bisa mengembangkan AI di bidang ilmunya masing-masing,” jelas Prof. Yusuf.
Sebagai informasi, pelatihan berlangsung fleksibel secara daring dengan total 45 jam modul dan ujian yang dapat diulang hingga tiga kali. Sertifikat internasional yang diterbitkan dilengkapi barcode, tanggal terbit dan kedaluwarsa, serta ID verifikasi. (rhd)