MTsN 1 Kota Malang Kurban 3 Sapi dan 25 Kambing

MTsN 1 Kota Malang Kurban 3 Sapi dan 25 Kambing
MTsN 1 Kota Malang Kurban 3 Sapi dan 25 Kambing
Ajarkan siswa penyembelihan hewan kurban secara syar’i

Kota Malang, SERU.co.id – Guna meneladani ketauladan, ketaaatan, dan keikhlasan Nabi Ibrahim atas Nabi Ismail kepada Allah SWT, MTsN 1 Kota Malang menghelat beragam rangkaian acara perayaan Idul Adha 1430 H. Usai menggelar manasik haji pada Rabu (7/8/2019), kali ini dilakukan penyembelihan dan pembagian hewan kurban sapi dan kambing, di halaman tengah MTsN 1 Kota Malang, Senin (12/8/2019). 

Samsudin beserta panitia berpesan agar siswa mengamati bagaimana proses penyembelihan secara syariah. (rhd)

“Tahun ini kami berkurban 1 ekor sapi limousine, 2 ekor sapi jenis Madura, dan 25 ekor kambing,  Hanya 1 ekor sapi jenis limousine dan 1 ekor sapi jenis Madura, yang dipotong di MTsN 1 Kota Malang. Untuk kurban kambing kami berikan hewan hidup untuk disembelih sendiri. Ada puluhan proposal yang masuk minta bantuan hewan kurban, kami seleksi dan berikan sesuai jumlah hewan kurban yang ada,” jelas Kepala MTSN 1 Malang Drs Samsudin MPd.

Bacaan Lainnya

Satu ekor sapi limousine berbobot sekitar 1,2 ton disembelih di MTsN 1 Kota Malang. Selanjutnya, dagingnya dibagi-bagikan untuk warga madrasah, warga sekitar sekolah, dan warga yang berhak menerima. Sementara kurban 24 ekor kambing didistribusikan ke sejumlah tempat yang minim hewan kurban untuk disembelih sendiri, sebagai bentuk pengamalan tauladan, seperti ke lembaga pendidikan, taman Al Qur’an, masjid/musholla, daerah pelosok, dan lainnya.

Beberapa hewan kurban MTsN 1 Kota Malang. (rhd)

Sementara itu, 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing akan diberikan saat Bakti Sosial (Baksos) di Dusun Dawuhan Lesti RT 1 RW 4 dan Dusun Dawuhan Dompyong RT 21 Kec. Poncokusumo, Kabupaten Malang, Selasa (13/8/2019). “Ini merupakan bagian pembelajaran dan bagian ibadah siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang, sekaligus motivasi peningkatan nilai-nilai kepedulian kepada sesama,” ungkap Kepala MTSN 1 Malang Drs Samsudin MPd.

Disebutkan Samsudin, alasan perpindahan lokasi Baksos tiap tahunnya selalu berbeda-beda. Dimana di lokasi tersebut, nantinya hewan kurban akan disembelih warga setempat. “Sengaja tempatnya berpindah-pindah, untuk mengenalkan kepada para siswa bahwa masih luas masyarakat yang membutuhkan bantuan di wilayah Malang Raya ini,” tambah Samsudin.

Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban tahun ini dan dana infak yang terkumpul, hampir sama dengan tahun sebelumnya. Sumber dana dan hewan kurban berasal dari warga MTsN 1 Kota Malang sendiri, baik siswa, guru maupun orang tua. “Dari siswa dan guru ada dana rutin tiap Jumat untuk keagamaan dalam bentuk infak yang digunakan dalam berbagai macam kegiatan, salah satunya Idul Adha. Jadi ada dana patungan dari tabungan infak, dan kurban mandiri,” lanjut Sam, sapaan akrabnya, disela acara.

Kurban ini, lanjut Samsudin, sekaligus sebagai pemantapan dan aplikasi materi pembelajaran yang selama ini telah diterima siswa, mengajarkan kepada siswa, guru, dan wali siswa agar lebih peduli dalam berbagi kepada sesama manusia, sekaligus memberikan kesempatan anak-anak dan orang tua untuk menyalurkan kewajiban kurbannya. “Dalam kegiatan ini anak-anak ingin totalitas dalam pemantapan materi pembelajaran yang selama ini diterimanya,” tambah Sam.

Contoh merobohkan sapi dengan baik, tanpa menyakiti. (rhd)

Dalam kesempatan tersebut, siswa dan guru tak hanya menyaksikan prosesi penyembelihan, namun mereka juga diajarkan cara penyembelihan hewan kurban sesuai syariah agar hewan tidak merasakan kesakitan, sehingga daging yang dihasilkan benar-benar halal. Terutama bagi kelas 9, karena ada materi pembelajaran tersebut. “Cara penyembelihan hewan kurban harus sesuai syariah agar hewan tidak merasakan kesakitan, yakni dengan memotong 3 jalur, diantaranya jalur makan, jalur nafas, dan 2 urat nadi. Sehingga darah yang keluar menjadi lancar, dan dagingnya benar-benar halal, atau bersih dari darah yang mengendap,” papar H Mujiono, S.Ag, kepada para siswa. 

Disebutkan Mujiono, ada beberapa syarat dalam proses penyembelihan, diantaranya ada binatang, alat setajam mungkin, penyembelih membaca basmalah, dan lainnya. “Penyembelihan menghilangkan nyawa binatang harus sesuai syariat. Mulai merobohkan, diikat rapi dan kuat pada tiang besi, dipotong pada leher tepat pada jalur pernapasan, urat nadi, dan saluran makan,” terang Mujiono, sembari menambahkan agar tidak berdiri di samping kanan kiri belakang sapi, karena arah tendangan sapi pada posisi tersebut. (rhd)

Pos terkait