Klinik Ekspor Bea Cukai Malang Bantu UMKM Tembus Pasar Australia hingga Taiwan

Klinik Ekspor Bea Cukai Malang Bantu UMKM Tembus Pasar Australia hingga Taiwan
Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Cukai Malang, Agnita Aditya Wardani. (Seru.co.id/bas)

Malang, SERU.co.id – Bea Cukai Malang berupaya membantu UMKM lokal memasuki pasar internasional, seperti Australia hingga Taiwan. Upaya tersebut dilakukan melalui pembinaan UMKM melalui wadah bernama klinik ekspor.

Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Cukai Malang, Agnita Aditya Wardani mengungkapkan, klinik ekspor sangat bermanfaat. UMKM binaan dapat mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan, salah satunya melalui program Ngopi Ekspor.

Bacaan Lainnya

“Ngopi Ekspor digelar setiap bulan, dengan mengundang praktisi dan fasilitator ekspor untuk membantu UMKM di wilayah Malang Raya. Hingga pertengahan tahun 2025, sudah ada 35 UMKM di Malang Raya yang berhasil melakukan ekspor perdana,” seru Agnita, Minggu (3/8/2025).

Agnita mengatakan, dengan ekspor perdana tersebut diharapkan para pelaku UMKM bisa melakukan ekspor berkelanjutan. Produk UMKM yang diekspor beragam, mulai dari makanan dan minuman, kriya, fashion, hingga kerajinan tangan.

“Sayangnya produk topeng kebanggaan Kota Malang belum masuk ke dalam daftar ekspor. Meski demikian, ada produk topeng daur ulang yang telah diekspor ke Australia untuk keperluan kesenian,” ungkapnya.

UMKM binaan Bea Cukai Malang telah menembus pasar internasional, seperti Australia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Hongkong, dan Taiwan. Terbaru, UMKM Wood Pellets berhasil mengekspor pellet kayu ke Korea Selatan dan ada juga ekspor kue semprit ke Taiwan.

“Dari dalam Kota Malang, Barin Food berhasil mengekspor snack keripik buah ke Hongkong dan Taiwan setelah melalui proses pembinaan dan seleksi. Ini kami melibatkan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) sebagai leading sektor,” jelasnya.

Untuk mengikutsertakan lebih banyak UMKM dalam ekspor, Bea Cukai aktif menjemput bola dengan mengidentifikasi produk yang memiliki potensi ekspor. Contohnya, ketika mengunjungi UD Ilham Gerabah, tim Bea Cukai mengunjungi kawasan Kampung Gerabah untuk mencari produk yang memenuhi kualifikasi ekspor.

“Namun tetap ada tantangan yang dihadapi, terutama dalam memenuhi kuantitas produksi dan menjaga kualitas produk, agar tetap konsisten. Ini menjadi perhatian penting bagi UMKM yang ingin bertahan di pasar ekspor,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya pembinaan di Klinik Ekspor, Bea Cukai Malang optimis UMKM lokal dapat semakin berkembang. Sehingga bisa menembus pasar internasional secara berkelanjutan. (bas/mzm)

Pos terkait