Pemkot Malang Dorong Pelajar Muhammadiyah Aktualisasi Diri Berbasis Karakter di Era Digital

Pemkot Malang Dorong Pelajar Muhammadiyah Aktualisasi Diri Berbasis Karakter di Era Digital
Wawali Ali Muthohirin resmi membuka Konferensi PD IPM Kota Malang. (bas/rhd)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendorong para anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) untuk mengaktualisasikan diri di era digital. Hal tersebut harus dibarengi dengan pengembangan karakter untuk membentengi diri dari degradasi moral.

Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengungkapkan, perjalanan 64 tahun IPM menjadi momentum refleksi penting bagi generasi muda. Terutama dalam menghadapi tantangan zaman di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang dinamis.

Bacaan Lainnya

“IPM telah menjadi wadah pembinaan generasi muda dengan nilai-nilai positif. Saya ingin mengingatkan prinsip yang saya dapat saat menjadi kader IPM, yaitu 3T—Tertib Ibadah, Tertib Organisasi dan Tertib Belajar,” seru Ali, saat menghadiri Konferensi PD IPM Kota Malang, Sabtu (26/7/2025).

Pemkot Malang mendorong pelajar Muhammadiyah mengaktualisasikan diri berbasis karakter di era digital. (bas)

Ali menjelaskan, prinsip 3T itu sederhana tapi kuat untuk menghadapi tantangan zaman dan mengantarkan pada gerbang kesuksesan. Apalagi negara sedang mempersiapkan diri menyongsong Indonesia Emas 2045, IPM dipercaya bisa menjadi penggerak lahirnya SDM unggul.

“Pesan saya, pelajar Muhammadiyah harus bisa mengaktualisasikan diri untuk berdampak dan berkemajuan. Di era digital saat ini, semakin banyak hal mudah diakses dan dipelajari dengan adanya internet dan sosial media,” ungkapnya.

Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa era digital kerap menghadapi banyak tantangan. Salah satu yang paling mencolok adalah degradasi moral, sehingga banyak masalah timbul akibat kurangnya etika dalam menggunakan media sosial.

“Para pelajar Muhammadiyah perlu menjaga akhlak di dunia nyata dan media sosial, untuk menjaga nilai keindonesiaan dan keislaman. Jangan sampai menunjukkan sikap yang bertentangan dengan etika dan norma,” tuturnya.

Senada, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyampaikan, generasi muda harus bisa membentengi diri. Kemajuan teknologi di era digital harus dimanfaatkan untuk mengaktualisasikan diri, namun tidak boleh mengesampingkan aspek moral.

“Di era disrupsi, pergerakan sangat dinamis, kita perlu membuka ruang pada teknologi dan memasuki kesempatan baru. Adanya disrupsi teknologi juga membawa konsekuensi, yaitu tantangan pemerataan digital yang belum merata hingga tantangan moralitas,” ujarnya.

Tantangan moralitas perlu menjadi perhatian serius di tengah maraknya ujaran kebencian, sikap tidak menghargai orang lain dan berita hoaks. Perempuan yang akrab disapa Mia itu mengkritisi belum adanya kurikulum konkret mengenai kecerdasan digital di sistem pendidikan Kota Malang.

“Literasi digital tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga mencakup etika bermedia, penguatan karakter dan pengelolaan kesehatan mental. Generasi muda juga tetap harus memiliki batasan dalam bersosialisasi, sehingga bisa menempatkan diri dengan baik,” jelasnya.

Mia berpesan, para pelajar Muhammadiyah harus melek digital dan tetap mengutamakan moralitas. Di saat banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental akibat jarang bersosial, organisasi dapat menjadi wadah sosialisasi dan pengembangan diri secara positif.

Ketua PD Muhammadiyah Kota Malang, Abdul Haris menegaskan, pentingnya integrasi antara keterampilan, ilmu pengetahuan dan akhlak mulia. Ketiganya penting untuk dapat menghadapi era digital yang penuh tantangan.

“Jangan biarkan media sosial menjadi ladang komentar negatif. Gunakanlah sebagai sarana dakwah dan pembelajaran,” ucapnya.

Abdul Haris juga mengajak IPM untuk memperkuat pendidikan karakter melalui kolaborasi aktif dengan berbagai pihak. Pasalnya, dibutuhkan kolaborasi bersama untuk mampu menjawab tantangan moral dan sosial generasi muda.

“IPM dalam hal ini dianggap punya posisi strategis untuk mendorong transformasi nilai di kalangan pelajar. Mari aktualisasikan diri sebaik mungkin dan tetap hati-hati dalam bersikap, terutama di media sosial,” tandasnya. (bas/rhd)

 

 

Pos terkait