Sekolah Rakyat Fasilitasi Siswa Tidak Mampu Belajar Meraih Cita-cita Pramugari

Sekolah Rakyat Fasilitasi Siswa Tidak Mampu Belajar Meraih Cita-cita Pramugari
KSP bersama Wali Kota Malang mengunjungi salah satu siswa Sekolah Rakyat. (bas)

Malang, SERU.co.id – Program Sekolah Rakyat wujud komitmen pemerintah dalam memfasilitasi akses pendidikan siswa tidak mampu. Program ini dinilai sangat membantu masyarakat, salah satunya bagi seorang siswa yang bercita-cita menjadi pramugari.

Kepala Staf Kepresidenan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto mengungkapkan, rasa haru saat mengunjungi siswa Sekolah Rakyat Kota Malang. Diakuinya, siswa tersebut memiliki semangat belajar meski di tengah keterbatasan ekonomi keluarga.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kami mengunjungi salah satu siswa Sekolah Rakyat di Kota Malang. Siswa yang bersekolah di sana dipastikan sudah sesuai kriteria yang ditentukan pemerintah, yaitu miskin ekstrem,” seru Anto, Jumat (20/6/2025).

Anto menyampaikan kepada siswa, program pembelajaran dimulai tanggal 7 Juli 2025. Para siswa akan mendapatkan fasilitas seragam gratis dan semua kebutuhan selama di asrama tercukupi.

“Semua diberikan secara gratis yang disponsori oleh Kementerian Sosial. Salah satu siswa yang kami kunjungi, Ramadhani (13) merasa senang dengan adanya program Sekolah Rakyat,” ungkapnya.

Anto menuturkan, siswa tersebut diharapkan bisa mengikuti pembelajaran dan menyesuaikan diri dengan baik. Ia merasa kagum dengan kegigihannya meski berasal dari keluarga sederhana.

“Dia akan masuk sekolah kelas 7 SMP. Saya lihat tadi orang tuanya sangat sederhana dan menerima dengan baik,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengucapkan terimakasih kepada KSP atas kunjungannya. Menurutnya, program Sekolah Rakyat ini sangat membantu masyarakat tidak mampu dan disambut baik oleh masyarakat.

“Kami bertemu langsung dengan siswa kelas 1 SMP. Orang tuanya merasa senang mendapat kunjungan kami,” kata Wahyu.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menuturkan, kedua orang tua Ramadhani menyampaikan banyak hal. Namun pada intinya, program ini bisa membantu anaknya bersekolah seperti anak-anak seusianya.

“Karena dengan kondisi perekonomiannya yang seperti ini bisa sekolah seperti masyarakat yang lain, mereka sangat bersyukur,” jelasnya.

Keluarga siswa Sekolah Rakyat merasa terbantu dan berharap sang anak bisa meraih cita-citanya. (bas)

Sementara itu, Ibunda Rahma, Ilmiatul Khoiro mengatakan, awalnya bingung dan tidak mengetahui program tersebut. Ia mendapatkan informasi Sekolah Rakyat dari surat pemberitahuan Dinas Sosial.

“Pemberitahuannya disuruh mengikuti rapat ke Kantor Kecamatan. Terus saya datang dan diberitahu tentang Sekolah Rakyat,” bebernya.

Ilmiatul langsung menerima tawaran untuk mendaftarkan anaknya. Sebelumnya sang anak berencana mendaftar ke SMPN 28, namun ia masih ragu terkait biaya pendidikan.

“Alhamdulillah kalau sekolah ini kan gratis, dari mulai seragam, sepatu, buku dan kebutuhan selama tinggal di asrama. Saya merasa terbantu, agar anak saya semakin semangat belajar dan percaya diri untuk meraih cita-citanya menjadi pramugari,” urai Ilmiatul.

Diakuinya, sang anak awalnya sedikit ragu jika harus tinggal di asrama dan jauh dari orang tua. Namun ia terus meyakinkan sang anak untuk bersekolah di Sekolah Rakyat.

“Semoga tercapai cita-cita anak saya, jadi orang sukses, berguna bagi bangsa dan negara. Saya berharap semakin banyak anak yang tadinya kesulitan biaya pendidikan terfasilitasi di Sekolah Rakyat,” pungkasnya. (bas/rhd)

Pos terkait