Salurkan 1 ekor sapi ke masjid Jami’ Kota Malang
Kota Malang, SERU.co.id – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H, DPC PDI-P Kota Malang menyalurkan 1 ekor sapi kepada Takmir Masjid Jami’ Kota Malang, Sabtu (10/8/2019) sore. Penyerahan hewan kurban tersebut sebagai bagian bentuk kepedulian dan menjalankan perintah agama Islam, sekaligus menunjukkan bahwa PDI-P merupakan partai yang nasionalis-religius.
“Penyerahan hewan kurban ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Alhamdulillah, tahun ini DPC PDI-P menyalurkan 5 ekor sapi dan 19 ekor kambing dari kurban para kader dan anggota legislatif. Salah satunya, 1 ekor sapi kita serahkan ke Takmir Masjid Jami’ Kota Malang. Sisanya nanti kita sembelih di kantor DPC untuk disalurkan ke beberapa tempat,” jelas Wakil Ketua DPC PDI-P Kota Malang, Wanedi, usai shalat Ashar berjamaah.
Disebutkan Wanedi, kelima ekor sapi tersebut merupakan kurban dari Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur Sri Untari, dan 22 anggota dewan lama dan baru di DPRD Kota Malang. Sementara belasan ekor sapi dari para kader PDI-P. “Pak Basarah 1 ekor sapi, Bu Untari 1 ekor sapi, dan 3 ekor sapi dari anggota fraksi DPRD Kota Malang, baik yang lama maupun yang baru atau caleg terpilih,” papar Wanedi, mewakili Ketua DPC PDI-P Kota Malang I Made Rian Diana Kartika, yang masih mengikuti Kongres PDI-P di Bali.
“Mewakili jajaran Takmir Masjid Jami’ Kota Malang, kami mengucapkan terima kasih kepada DPC PDI-P Kota Malang yang telah menyalurkan 1 ekor sapi kepada kami. Semoga dan bermanfaat bagi semuanya, baik masyarakat yang menerima maupun DPC PDI-P Kota Malang agar tetap sukses,” sambut Erwin Adiwinata, staf administrasi ketakmiran Masjid Jami’ Kota Malang.
Tahun lalu, 9 ekor sapi dan 15 ekor kambing. Tahun ini diprediksi kurang lebih sama. Dipotong tepat usai Sholat Ied, Minggu (11/9/2019) jam 8 pagi. Jika tahun lalu, pemotongan bisa sampai 2 hari. “Sementara ini masih 8 ekor sapi, termasuk dari DPC PDI-P Kota Malang dan Walikota Malang Sutiaji. Nantinya, akan disalurkan ke kaum dhuafa, jamaah aktif, dan masjid atau panti asuhan binaan,” tandas Erwin. (rhd)
