Jakarta, SERU.co.id – Presiden Prabowo Subianto akan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Mulai 5 Juni 2025, stimulus ekonomi ini akan menyasar jutaan pekerja, termasuk guru honorer, dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Program ini menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi nasional yang dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah perlambatan konsumsi dan menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan BSU kali ini akan berbeda dari masa pandemi. Program ini menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi yang tengah difinalisasi untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendongkrak konsumsi domestik di kuartal II tahun 2025
“Pemberian subsidi upah seperti (masa) Covid. Namun besarannya lebih kecil dari Rp600 ribu,” seru Airlangga, dikutip dari situs resmi Kementerian Bidang Perekonomian, (Minggu (25/5/2025).
Sebagai informasi, BSU pada tahun-tahun sebelumnya sudah pernah diberikan dan jumlahnya lebih besar, yakni:
- Tahun 2020: Rp1,2 juta per bulan selama dua bulan (total Rp2,4 juta) untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta.
- Tahun 2021: Rp500 ribu per bulan selama dua bulan (total Rp1 juta) untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta.
- Tahun 2022: Rp600 ribu sekali bayar untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta.
Namun kini, BSU yang akan digulirkan pada 5 Juni 2025 tersebut dipastikan akan memiliki nilai lebih kecil. Besaran pastinya masih dalam proses finalisasi bersama kementerian terkait.
“Sudah ada semua perkiraan anggaran yang dibutuhkan, tapi kita lagi finalisasi. Regulasi teknis dan mekanisme penyaluran masih dalam tahap penyusunan dan ditargetkan tuntas sebelum peluncuran resmi,” tambah Airlangga.
Pemerintah menilai, pemberian BSU menjadi langkah krusial di tengah melambatnya konsumsi pasca-Lebaran dan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen, turun dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11 persen.
“Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Momentum ini kita manfaatkan untuk mendorong konsumsi melalui berbagai program,” jelas Airlangga.
BSU menjadi salah satu dari enam stimulus ekonomi yang tengah digodok pemerintah untuk diluncurkan pada awal Juni 2025.
Berikut stimulus ekonomi lainnya:
- Diskon Transportasi: Pemerintah memberikan potongan harga untuk tiket kereta api, pesawat dan tarif angkutan laut selama masa libur sekolah.
- Diskon Tarif Tol: Diberlakukan pada Juni–Juli 2025 dengan target 110 juta pengguna kendaraan.
- Diskon Listrik: Potongan 50 persen untuk pelanggan rumah tangga berdaya listrik di bawah 1.300 VA, menyasar 79,3 juta rumah tangga.
- Tambahan Bansos: Penambahan alokasi bantuan sembako dan bantuan pangan untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat .
- Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK): Diperpanjang untuk sektor padat karya guna melindungi pekerja dan menjaga stabilitas industri. (aan/mzm)