Mensos RI Turlap di Batu Pastikan Kondisi Calon Siswa Layak Masuk Sekolah Rakyat

Mensos RI Turlap di Batu Pastikan Kondisi Calon Siswa Layak Masuk Sekolah Rakyat
Syaifullah Yusuf saat memberikan keterangan kepada awak media tentang seleksi administratif calon siswa Sekolah Rakyat. (Seru.co.id/dik)

Batu, SERU.co.id – Usai mengikuti kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan Al Hikmah, Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf melakukan cek lapangan. Tujuannya turun lapangan (Turlap) secara langsung itu adalah untuk mendatangi keluarga yang anaknya merupakan calon siswa Sekolah Rakyat di Batu.

Mensos Gus Ipul mendatangi kediaman Kadis (35), warga Dusun Payan, RT02/RW07, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Disana ia hidup dengan seorang istri dan 3 orang anak, masing masing berusia 12 tahun, 22 bulan dan bayi yang baru berusia 5 hari. Kadis yang berprofesi sebagai penyadap getah karet, hanya berpenghasilan sekitar Rp1.000.000/ bulan.

Bacaan Lainnya

Kondisi rumah yang dihuni oleh Kadis dan keluarganya bisa dikatakan jauh dari layak. Terlebih lagi rumah tersebut hanya berstatus kontrak. Dengan seksama, Mensos RI melakukan pemeriksaan data dan mewawancara kepala keluarga, calon siswa dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial yang ada di desa.

“Ini satu profil keluarga yang masuk di data tunggal sosial ekonomi desil 1, rumahnya masih ngontrak dan sangat kecil sekali. Profil keluarga yang seperti inilah yang diharapkan Presiden Prabowo agar bisa meneruskan sekolah mendapatkan pendidikan yang layak,” serunya.

Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat ini khusus diperuntukkan bagi mereka yang berada di desil 1 atau masuk dalam 10 persen kondisi penduduk Indonesia terbawah. Di mana warga yang masuk dalam kategori tersebut berada dalam kondisi miskin dan miskin ekstrem. Ia pun berharap, bagi warga yang lolos administrasi untuk bisa mengikuti Sekolah Rakyat ini akan mendapatkan pendidikan dan masa depan yang lebih baik.

“Pak Presiden benar-benar berharap yang sekolah di Sekolah Rakyat itu adalah mereka yang memang sepantasnya sekolah di Sekolah Rakyat. Tidak boleh ada KKN dan titipan dari siapapun tapi murni dari bawah yang masuk desil 1 dan desil 2. Setelah dilakukan kunjungan ke lapangan dan nantinya disepakati oleh beberapa pihak seperti kepala daerah,” terangnya.

Gus Ipul menuturkan, Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama dengan lingkungan yang lebih baik, sehingga nanti siswanya bisa belajar dengan tenang. Bila sudah lulus diharapkan nantinya bisa menjadi agen perubahan bagi dirinya, keluarganya dan untuk lingkungannya.

“Orang tuanya juga nanti akan diberdayakan. Misalkan bapaknya sudah kerja tapi belum bisa mencukupi, mungkin nanti ibunya juga bisa dibantu mendapatkan pelatihan usaha dan ketrampilan yang bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga,” tuturnya.

Gus Ipul menambahkan, selama sekolah di asrama, siswa bisa ditengok oleh orang tuanya kapanpun asal tidak mengganggu proses belajar mengajarnya. Ia pun berharap kedepannya, dengan pemberdayaan orang tua siswa Sekolah Rakyat akan menumbuhkan perekonomian keluarga.

“Terimakasih kepada bapak Wali Kota yang sudah menjaga lingkungannya dengan baik,” tukasnya. (dik/mzm)

Simak Video di Bawah Ini:

Pos terkait