Jakarta, SERU.co.id – Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, melalui juru bicaranya, Wiku Adisasmito mengatakan, telah mengkaji pembukaan kembali bioskop di masa pandemi. Kajian mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir.
Wiku menjelaskan, bioskop memiliki karakteristik sebagai hiburan masyarakat. Sistem imun masyarakat pun dapat meningkat setelah menonton di bioskop.
“Imunitas masyarakat juga bisa meningkat (setelah menonton di bioskop) karena bahagia. Atau suasana mental atau fisik dari para penonton dan masyarakatnya (dapat) ditingkatkan,” jelas Wiku.
Pembukaan kembali bioskop tak dapat langsung begitu saja dilakukan. Ada beberapa hal yang harus dipastikan tentang kesiapan fasilitas bioskop dan pendukung lainnya. Wiku menambahkan, ada tahapan koordinasi antara pusat dan daerah terkait hal ini.
Satgas menyebutkan ada 9 hal yang perlu diperhatikan sebagai pedoman pembukaan kembali bioskop.
- Pastikan antrian masuk dan keluar dijaga dengan ketat dan menjaga jarak 1,5 meter sehingga tidak terjadi kontak antar pengunjung.
- Penyelenggara bioskop harus dilatih dengan baik agar dapat memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan ketat dan tertib.
- Satgas merekomendasikan pengunjung bioskop merupakan mereka yang berusia di antara minimal 12 hingga di bawah 60 tahun.
- Pengunjung adalah mereka yang tidak memiliki penyakit bawaan.
- Penonton tidak boleh makan dan minum dan selalu mengenakan masker selama menonton.
- Pembatasan waktu di dalam bioskop dijaga tidak lebih dari dua jam.
- Penataan kursi dilakukan dengan baik dengan memberikan jarak agar tidak terjadi kontak antar penonton.
- Tim pakar menyarankan masker yang digunakan adalah masker dengan filtrasi setara atau lebih baik dari masker bedah.
- Pemesanan tiket dilakukan secara online untuk mempermudah tracing jika ditemukan kasus baru.
Pedoman di atas diharapkan dapat berjalan dengan baik seiring pembukaan kembali bioskop. Wiku menambahkan, bioskop akan dibuka dalam waktu dekat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. (hma/rhd)
