Jakarta, SERU.co.id – Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menyoroti maraknya Ormas mengenakan baret merah khas Korps Pasukan Khusus (Kopassus). Ketua Umum GRIB Hercules meminta Sutiyoso tidak perlu menyinggung, bahkan menyebut sudah bau tanah. Menanggapi pernyataan tersebut, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyindir Ormas GRIB berisi preman-preman.
Sebagai mantan Wadanjen Kopassus periode 1992–1993, Sutiyoso menilai, penggunaan baret merah oleh ormas sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai dan perjuangan berat yang ditempuh prajurit TNI untuk mendapatkannya.
“Untuk mendapatkan baret merah itu enam bulan latihannya. Dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap sampai Nusakambangan. Tahu-tahu ormas pakai begitu saja, ya kami kecewa,” seru Bang Yos, Minggu (27/4/2025).
Ia pun menyatakan, dukungannya terhadap rencana revisi Undang-Undang Ormas oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dengan harapan aturan soal seragam dan atribut militer Ormas turut diatur ketat.
“Saya tidak nyaman melihat Ormas berpakaian lebih tentara dari tentara,” tegasnya.
Baca juga: Rencana Gubernur Jawa Barat Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer Tuai Kritik Tajam
Kritikan itu memicu respons tajam dari Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Rosario de Marshall alias Hercules. Ia bahkan menyebut Sutiyoso ‘bau tanah’.
“Mulutmu sudah bau tanah. Enggak usah nyinggung-nyinggung kita,” ujarnya.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tak tinggal diam. Ia mengecam keras pernyataan Hercules dan membela kehormatan Sutiyoso.
Baca juga: Laporkan Tuduhan Ijazah Palsu ke Polda Metro Jaya, Jokowi: Supaya Tidak Berlarut-larut
“Pak Sutiyoso itu purnawirawan baret merah, bintang tiga, jenderal. Kau itu siapa? Bicara seenaknya. Kau juga menghina presiden saya, Jenderal Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad. Kalau begitu, kami semua ini ‘bau tanah’ menurutmu?,” tegas Gatot.
Ia juga menyindir Ormas GRIB yang memakai atribut militer sembarangan. Bahkan menyebutnya berisi ‘preman-preman’. Menurut Gatot, logika Ormas yang ingin pejabat mencintai mereka dulu sebelum mencintai rakyat sangat terbalik.
“Pakai dong otakmu. Gubernur, bupati, wali kota itu harus mencintai rakyat dulu karena yang milih itu rakyat, bukan GRIB. Preman itu,” lanjut Gatot. (aan/mzm)