Pemadaman Listrik Massal Landa Spanyol, Portugal dan Prancis, Kekacauan di Mana-mana

Pemadaman Listrik Massal Landa Spanyol, Portugal dan Prancis, Kekacauan di Mana-mana
Para penumpang kereta berjalan saat pemadaman massal. (ist)

Granada, Spanyol, SERU.co.id – Pemadaman listrik besar-besaran melanda Spanyol, Portugal dan sebagian wilayah Prancis, sejak Senin (28/04/2025). Pemadaman massal tersebut menyebabkan kekacauan luas, mulai dari transportasi publik lumpuh hingga warga terjebak di lift dan bandara. Insiden ini disebut sebagai salah satu gangguan listrik terbesar dalam beberapa dekade terakhir di kawasan tersebut.

Sekretaris Jenderal Eurelectric, Kristian Ruby mengatakan, pemadaman ini dipicu oleh kerusakan pada interkonektor listrik antara Prancis dan Spanyol.

Bacaan Lainnya

“Insiden teknis ini menyebabkan jaringan listrik Spanyol terputus dari jaringan listrik Eropa yang lebih luas. Kemungkinan ada elemen lain yang memperparah situasi,” seru Ruby.

Efek dari insiden ini langsung terasa di berbagai aspek kehidupan. Sebelas kereta api di Spanyol dilaporkan berhenti total, menyebabkan ratusan penumpang terlantar. Laporan lain menyebutkan, banyak warga terjebak di dalam lift, lampu lalu lintas tidak berfungsi dan terjadi antrean panjang di sejumlah bandara.

Otoritas jaringan listrik Spanyol menyebut, proses pemulihan memakan waktu berjam-jam. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez juga menyatakan, sekitar 50 persen pasokan listrik telah pulih pada Senin (28/4/2025) malam. Di Portugal, perusahaan penyedia energi, REN melaporkan, listrik berhasil dipulihkan untuk 750.000 pelanggan.

Baca juga: Usai Ucapan Kontroversial, Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden

REN juga mengungkapkan, penyebab pemadaman kemungkinan berkaitan dengan fenomena atmosfer langka yang disebut induksi getaran atmosfer. Fenomena ini memicu osilasi pada jaringan transmisi listrik (SUTET) akibat variasi suhu ekstrem. Osilasi tersebut menyebabkan kegagalan sinkronisasi antar sistem listrik di Eropa, memicu gangguan besar-besaran.

“Insiden ini bisa jadi tidak akan terjadi lagi dalam 50 hingga 100 tahun ke depan,” kata Ruby menggambarkan betapa langkanya kejadian tersebut.

Baca juga: Babak Baru Kisruh Ijazah Jokowi, Pelapor Dipolisikan, Penggugat Tersandung Pemalsuan

Sánchez memengatakan, penyebab pemadaman masih diselidiki dan meminta masyarakat agar tidak berspekulasi. Ia juga memastikan tidak ada indikasi serangan siber.

Di tengah kekacauan itu, Warga Negara Indonesia (WNI), Podogiri Hatmoko bercerita, turut merasakan dampaknya saat sedang berlibur di Granada.

“Semua lampu mati, termasuk lampu lalu lintas. AC mati, lampu mati, bahkan enggak bisa mandi,” ujarnya sambil tertawa. (aan/mzm)

Pos terkait