Jatim Retreat 2025, Khofifah: Program Pemerintah Pusat Bisa Diadopsi Daerah

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjawab awak media. (wul) - Jatim Retreat 2025, Khofifah: Program Pemerintah Pusat Bisa Diadopsi Daerah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjawab awak media. (wul)

Batu, SERU.co.id – Gubernur Jawa Timur sebut Jatim Retreat 2025 merupakan upaya pemberian pemahaman terkait kesinambungan antara Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya. Kepada seluruh OPD, kepala biro dan kepala bidang di lingkungan Pemprov Jatim. Dengan harapan semua program-program yang diturunkan dari pemerintah pusat ke daerah akan berjalan cepat dan baik.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerangkan, kegiatan Jatim Retreat 2025 ini dijadwalkan digelar sebelum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Jawa Timur. Sehingga harapan program dari Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya bisa selaras.

Bacaan Lainnya

“Sebenarnya menyambungkan antara program pusat Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya dengan program di daerah. Kenapa kemudian mereka kita kumpulkan sebelum Musrembang,” seru Khofifah, saat ditemui usai membuka Jatim Retreat 2025 di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) TNI AD, Sabtu (26/5/2025).

Dirinya menerangkan, Musrembang di Jawa Timur ini akan diselenggarakan pada 29 April 2025 mendatang. Dengan mengundang, bupati/walikota, stakeholder, DPRD, elemen LSM, serta perguruan tinggi.

“Sebelum masuk musrenbang Kepala OPD, biro, dan badan di lingkungan Pemprov kami berikan pemahaman, komposit. Bagaimana mengintegrasikan Asta Cita dengan Nawa Bhakti Satya. Supaya program yang diturunkan dari pusat bisa berjalan cepat, baik dan cermat di daerah,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memukul gong tanda kegiatan Jatim Retreat 2025 dimulai. (wul)

Dikatakan Khofifah, untuk pemateri dalam Jatim Retreat 2025 yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27/4/2025). Dihadirkan beberapa narasumber, seperti KPK, Gubernur Lemhanas, Kodim dan Polda.

“Kami berharap, ini memperkuat pemahaman bahwa ada inovasi dan kreativitas. Kemudian ada perkembangan digital IT yang luar biasa, nanti Pak Wagub akan menyampaikan materi soal kecerdasan buatan (AI). Dalam penggunaannya di layanan publik dan pengawasan seperti apa,” tutur mantan Menteri Sosial ini.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjawab awak media. (wul)

Gubernur Jatim dua periode ini menerangkan, pendidikan militer yang diberikan kepada aparat sipil ini untuk memperkuat ikatan antar pemerintah. Sehingga integritas yang diharapkan akan terbangun dengan baik ke depannya.

“Lebih kuat membangun sinergisitas ini tugas kami semua, bukan hanya OPD tertentu. Misalnya ada Jatim Lestari di Nawa Bhakti Satya, nah itu akan beririsan dengan Asta Cita kedelapan, ini harus tersambung dan dipahami. Lalu Asta Cita keempat tentang peningkatan kualitas SDM, itu ada di Jatim Sehat, Jatim Cerdas,” tuturnya.

“Kalau masing-masing saya khawatir iki tidak akan menguatkan perspektif Jawa Timur sebagai provinsi nomor dua terbesar di indonesia. Kami sudah berkomitmen mewujudkan Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara, pasti adalah tugas besar. Makanya sinergi dan kolaborasi sangat penting,” tandas Khofifah. (wul/rhd)

Pos terkait