Malang, SERU.co.id – Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kota Malang berupaya menjaga kondusifitas Idulfitri/Lebaran 2025. Terdapat lima fokus yang menjadi aspek kesiapsiagaan.
Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengungkapkan, Forkopimda Malang berupaya memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Forkopimda Kota Malang berfokus pada lima aspek kesiapsiagaan.
“Pertama, pemantauan situasi sosial politik. Kedua, deteksi ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan) selama arus mudik dan arus balik,” seru Ali, Selasa (25/3/2025).
Fokus ketiga, antisipasi radikalisme dan intoleransi. Sedangkan fokus keempat, sinergi antar instansi dan jajaran samping. Kelima, pelibatan masyarakat dalam deteksi dini.
“Kerawanannya itu terkait dengan kejahatan. Seperti, pencurian, penjarahan rumah-rumah kosong, peredaran uang palsu dan lain-lain,” ungkapnya.
Ali mengungkapkan, pihaknya juga berterimakasih kepada Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama. Pasalnya, potensi-potensi konflik bisa saja terjadi diluar gesekan antar umat, seperti faktor kesenjangan ekonomi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengatakan, momen Ramadan dan Lebaran memiliki potensi ekonomi. Tidak hanya kegiatan ekonomi bagi yang menjalankan puasa, tapi juga bagi semua umat beragama.
“Momen Ramadan dan Lebaran ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa memandang SARA. Apalagi momen lebaran nanti berbarengan dengan HUT Kota Malang, sehingga banyak orang akan datang singgah,” ujar Mia, sapaan akrabnya.
Mia mengatakan, disamping potensi ekonomi yang ada, Forkopimda Kota Malang tetap berupaya memantau stabilitas harga. Hal itu dilakukan dengan berbagai program, serta inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar.
Senada, Kasat Intelkam Polresta Malang Kota, Kompol Agus Sutanto mengatakan, pihaknya juga akan melakukan sidak. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan, penimbunan barang, serta menindaklanjuti keresahan masyarakat.
“Kami tindaklanjuti terkait dugaan minyakita tidak sesuai takaran. Apalagi sempat ramai juga di daerah lain, kasus beras 5 kg disunat sekian ratus gram dari takaran seharusnya,” paparnya.
Lebih lanjut, kepolisian juga mengamankan lalu lintas selama lebaran. Upaya pengamanan dilakukan dengan sinergi bersama TNI, BPBD dan elemen masyarakat lainnya
“Sesuai arahan Mabes Polri, ‘Padat Boleh, Macet Jangan’. Tentu ini tidak mudah, mengingat arus lalu lintas masyarakat selama momen mudik lebaran,” ucapnya.
Sedangkan terkait potensi ancaman saat ini, masih terkait demonstrasi pengesahan UU TNI. Kepolisian bersama TNI mengimbau masyarakat, agar tidak mudah terpengaruh narasi yang beredar, karena kemungkinan ada pihak berkepentingan diluar isu tersebut.
Senada, Kasdim 0833/Kota Malang, Mayor Inf Ibrahim menuturkan, pihaknya bersama kepolisian bekerja sama menghadapi aksi demonstrasi. Selain itu, prajurit-prajurit diturunkan untuk membantu pengamanan dan pelayanan lebaran.
“Selain jaga posyan dan pospam, Kodim 0833/Kota Malang melakukan patroli mandiri siang dan malam. Demi keamanan masyarakat selama mudik, kami mempersilahkan masyarakat menitipkan kendaraan di Kodim dan Koramil selama masih ada tempat,” pungkasya. (ws13/rhd)