Dari Aceh ke Langit Dunia, Ambisi Besar Indonesia Airlines untuk Indonesia

Dari Aceh ke Langit Dunia, Ambisi Besar Indonesia Airlines untuk Indonesia
Indonesia Airlines. (ist)

Jakarta, SERU.co.id Mengusung layanan premium dan simbol kemakmuran Indonesia, Indonesia Airlines langsung mencuri perhatian publik. Maskapai baru kepunyaan putra asli Indonesia asal Aceh ini siap membawa misi besar. Yakni membawa nama Indonesia terbang ke dunia internasional.

Indonesia Airlines akan berkantor pusat di Singapura. Pemiliknya, Iskandar merupakan seorang pengusaha yang kini menjabat sebagai Founder dan CEO Indonesia Airlines Group serta Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd.

“Kami hadir sebagai maskapai berjadwal dengan layanan premium di bawah nama Indonesia Airlines (INA),” seru Iskandar.

Maskapai ini ingin menyuguhkan pengalaman perjalanan kelas dunia. Dengan mengusung visi sebagai simbol global kemakmuran dan keramahtamahan budaya Indonesia. Tak hanya soal kenyamanan, namun juga tentang membagikan semangat dan kehangatan khas Indonesia kepada dunia internasional.

“Selama ini layanan kelas premium hanya bisa dinikmati segelintir orang melalui jet pribadi. Kini, akses itu sudah bisa dirasakan masyarakat luas. Tanpa mengesampingkan aspek keselamatan sebagai prioritas utama,” tegasnya.

Baca juga: Sambut Lebaran dan Nyepi, Pemerintah Terapkan Diskon Tiket Pesawat hingga 14 Persen

Indonesia Airlines akan berbasis operasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dengan rencana awal mengoperasikan 20 armada. Terdiri dari 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo/A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

Tak main-main, Iskandar merekrut tokoh-tokoh berpengalaman dari maskapai global ternama. Direktur operasionalnya adalah mantan petinggi Singapore Airlines sekaligus salah satu pilot pertama Airbus A380. Direktur komersial berasal dari kalangan profesional berpengalaman di Emirates hingga Asiana Airlines. Bahkan, direktur layanan dan produk berasal dari Brunei, dengan pengalaman 25 tahun di Royal Brunei dan Emirates.

Baca juga: Maung Garuda Segera Diluncurkan dan Jadi Kendaraan Dinas Menteri Kabinet Merah Putih

Departemen operasional pun dipimpin oleh salah satu pilot terbaik asal Indonesia yang kini masih aktif di maskapai asing. Semua disiapkan demi menjamin kualitas layanan yang tak sekadar mewah, tapi juga penuh karakter dan profesionalisme.

Sebagai informasi, Iskandar lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Ia memulai kariernya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca tsunami. Ia kemudian bekerja di PLN, sebelum beralih ke dunia perbankan hingga menduduki posisi manajerial di CIMB Niaga, Bank Danamon dan Permata Bank.

Pengalamannya berinteraksi dengan klien di sektor kelistrikan membawanya menekuni bisnis energi dan infrastruktur. Ia kemudian menggandeng investor dari berbagai negara. Kini, ia membawa mimpi besar ke dunia aviasi dengan membangun maskapai Indonesia di langit internasional.

Baca juga: Produksi Batu Bara RI 2024 Tembus Rekor 836 Juta Ton, Pemerintah Ancam Pengetatan Ekspor

Namun, Kementerian Perhubungan RI menyatakan, hingga kini Indonesia Airlines belum mengajukan perizinan resmi untuk beroperasi di Indonesia.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional Indonesia Airlines,” ujar Mokhammad Khusnu, Plt Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Hubud, Senin (10/3/2025).

Sesuai aturan, setiap maskapai harus mengantongi Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal. Serta Air Operator Certificate (AOC) sebelum resmi mengudara. (aan/mzm)

Pos terkait