Malang, SERU.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang imbau kepada masyarakat untuk tidak membangunkan sahur terlalu keras. Hal tersebut dilakukan guna menjaga toleransi beragama dan tidak mengganggu orang untuk beristirahat.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, H Syahid menuturkan, dulu sempat terjadi fenomena membangunkan sahur menggunakan pengeras atau sound. Namun hal tersebut dilarang dan disarankan untuk menggunakan kentongan saja namun seperlunya saja dan tidak terlalu keras.
“Jadi jangan terlalu keras, yang wajar-wajar saja,” seru Syahid, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Dirinya membeberkan, meskipun banyak yang memilih untuk menggunakan alarm Ponsel untuk membangunkan orang saat sahur. Tak sedikit orang pula yang menantikan tradisi patrol menggunakan pentungan tradisional.
Syahid mengatakan, kehadiran patrol tetap dinantikan sembari merawat tradisi lama yang mulai sirna. Menurutnya, tradisi ini bukan sekadar alat pengingat waktu sahur saja. Namun sebagai simbol kebersamaan, kekompakan, serta tanggung jawab sosial dalam masyarakat.
“Kalau tidak bulan Ramadan, tidak ada gugah sahur. Tetapi h
imbauan kita jangan sampai mengganggu orang-orang, yang wajar-wajar saja. Karena sejatinya puasa itu mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat termasuk gugah sahur kalau tidak puasa kan tidak ada gugah sahur,” bebernya. (wul/mzm)