Mimika, SERU.co.id – Pendakian ke Puncak Carstensz, Papua, berakhir duka bagi dua pendaki veteran, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono. Keduanya meninggal dunia dikabarkan akibat hipotermia setelah terjebak badai salju, Sabtu (1/2/2025). Pendakian ini merupakan bagian dari perjalanan keduanya untuk melengkapi pencapaian menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia.
Keduanya dikenal sebagai pendaki tangguh dan menjuluki diri ‘Ratu Pendaki’. Dalam unggahan di Instagram @mamakpendaki, mereka pernah menuliskan, ‘We are not the dancing queen, we are the hiking queen’.
Lilie dan Elsa pertama kali bertemu di bangku SMP dan kembali satu sekolah di SMAK St. Albertus Malang (SMA Dempo). Di sanalah kecintaan mereka terhadap mendaki gunung dimulai. Setelah lulus, keduanya sempat berpisah, Lilie berkuliah di Telkom dan Elsa mengambil kedokteran gigi di Jakarta.
Perjalanan hidup membawa mereka kembali bertemu setelah bertahun-tahun terpisah. Ketika Elsa merayakan ulang tahunnya yang ke-50, ia diminta memilih kado dan menjawab ‘Mendaki Semeru’. Dari sanalah perjalanan keduanya kembali ke gunung dimulai. Meskipun gagal mencapai puncak Semeru pada pendakian pertamanya.
Puncak Jaya (4.884 mdpl), dikenal juga sebagai Nemangkawi Ninggok, menjadi ekspedisi terakhir keduanya untuk menuntaskan tujuh puncak tertinggi Indonesia. Puncak Jaya, puncak tertinggi di Indonesia dan termasuk dalam tujuh puncak tertinggi dunia itu menjadi rumah bagi Gletser Carstensz. Satu-satunya gletser tropis di Indonesia yang terus menipis akibat perubahan iklim.
Dalam ekspedisi yang dimulai akhir Februari 2025 ini, Lilie dan Elsa tergabung dalam tim beranggotakan 10 pendaki dan 5 pemandu. Musisi dan pendaki Fiersa Besari juga menjadi bagian dari tim tersebut.
Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis mengonfirmasi, Lilie dan Elsa kehilangan nyawa dalam perjalanan akibat hipotermia. Namun, belum diketahui secara pasti apakah kejadian tersebut terjadi saat perjalanan menuju puncak atau saat mereka turun.
Sementara itu, Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman menyatakan, jenazah Elsa sudah berhasil dievakuasi. Sementara evakuasi Lilie masih tertunda karena cuaca buruk.
“Jenazah atas nama Lilie kalau sudah dievakuasi akan diterbangkan ke Jakarta bersamaan dengan jenazah almarhum Elsa,” seru Billyandha, Minggu (2/3/2025).
Sementara itu, 13 pendaki lainnya masih berada di Lembang Kuning. Titik istirahat jalur pendakian Puncak Carstensz, menunggu kondisi lebih aman.
Kabar meninggalnya Lilie dan Elsa mengundang duka mendalam di kalangan pecinta alam dan pendaki Indonesia. Fiersa Besari, yang turut dalam ekspedisi ini, mengungkapkan kesedihannya melalui Instagram Story dengan simbol hati patah. (aan/mzm)