Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota Malang menggelar sosialisasi kesehatan bagi ASN Kota Malang. Pasalnya, sebanyak sepuluh persen ASN di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terindikasi penyakit diabetes.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, terdapat tiga penyakit yang paling banyak diderita ASN di Kota Malang. Ketiga penyakit tersebut terkait dengan tekanan darah tinggi, gula darah, dan gangguan pembuluh darah.
“Itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang menunjukkan beberapa ASN ini teridikasi tubuhnya kurang sehat. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan mampu merubah pola hidup yang bersih dan sehat,” seru Husnul, Rabu (26/2/2025).
Baca juga: Pemkab Bojonegoro Berbagi Tips Berpuasa Bagi Penderita Diabetes
Lebih lanjut, Husnul memaparkan, berdasarkan screening kesehatan, ada sekitar lima belas persen ASN yang terdeteksi hipertensi. Sedangkan yang terdeteksi diabetes sepuluh persen dan kurang dari sepuluh persen terkait gangguan pembuluh darah.
“Kalau dari persem kelihatannya sedikit yang terkena diabetes. Tapi begitu masuk jumlah yang discreening sebelas ribu, seribu seratus yang terindikasi diabetes,” paparnya.
Husnul menegaskan, penyakit-penyakit tersebut tidak serta-merta terkait beban kerja para ASN. Terdapat faktor internal maupun eksternal yang melatarbelakangi penyakitnya.
“Faktor internal berasal dari kondisi dalam tubuh yang sudah terstruktur. Sedangkan faktor eksternal, ada banyak penyebabnya seperti pola hidup di tengah keluarga, lingkungan sekitar, dan di komunitas pekerjaan,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengatakan, sosialisasi kesehatan ini penting dilakukan agar para ASN bisa menjaga kesehatan. Menurutnya, sebagai pelayan masyarakat wajib menjaga kesehatan.
“Karena tanggung jawab utama kita pelayanan kepada masyarakat di Kota Malang ini. Syarat utamanya adalah kita semuanya harus sehat,” tururnya.
Ali menjelaskan, akan dilakukan analisis terkait hubungan antara beban kerja dan pekerjaan sebagai ASN di lingkup pemerintah Kota Malang. Apabila terdapat keterkaitan, akan diambil langkah-langkah antisipasi berupa penerapan pola hidup sehat.
“Program ini berkelanjutan. Jadi kita akan mulai bertahap untuk sosialisasi pola hidup yang sehat,” pungkasnya.
Kegiatan kali ini melibatkan sejumlah perangkat ASN, meliputi Kepala OPD, Camat, Lurah, Kepala Bagian, Staff, Asisten, Staff Ahli, dan lain-lain. Hadir dr Akbar Ghaus, AIFO-K, CFT sebagai pemateri sosialisasi kesehatan.
Baca juga: Ketua KPPS Polehan Malang Meninggal Dunia Punya Riwayat Jantung dan Diabetes
Dalam kesempatan tersebut, dr Akbar Ghaus atau yang kerap disapa dr Ghaus membahas seputar pola hidup sehat dan pentingnya olahraga. Ia mengungkapkan, banyak orang berupaya menerapkan gaya hidup sehat melalui diet. Padahal, keberhasilan diet dapat terukur dari konsistensi dan pola hidup seseorang.
“Jika program diet tidak terlaksana secara berkelanjutan, justru mengalami penambahan berat badan. Anda bisa mencoba lari pagi. Selain itu, juga dengan selingan program angkat beban dan kardio sebagai cara membakar kalori lebih cepat,” pungkasnya.
Ia menyampaikan, program angkat beban dan kardio dapat meningkatkan kesehatan dan terhindar dari banyak penyakit seperti kanker hingga alzheimer. Selain itu, olahraga ini dapat mengurangi stress, mengurangi resiko cidera dalam beraktivitas, dan meningkatkan kualitas tidur.
Terakhir, ia mengingatkan untuk menyempatkan waktu olahraga dan melakukan gaya hidup sehat. Pasalnya, dengan gaya hidup sehat akan menjadi tabungan di hari tua. (ws13/ono)