Jakarta, SERU.co.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berpidato di sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD. Presiden Jokowi berpidato dua kali, Jumat (14/8/2020).
Sidang tahunan MPR kali ini ditayangkan secara virtual lewat kanal Youtube Sekretariat Presiden. Presiden Jokowi tampil berbaju adat khas Nusa Tenggara Timur, dan mengajak bangsa untuk menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum kebangkitan baru sebagai sebuah lompatan besar.
“Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar,” seru Jokowi.
Presiden juga menyampaikan kondisi perekonomian yang sedang melemah di seluruh dunia akibat Covid-19 dan tindakan yang diambil pemerintah. Jokowi mengatakan, krisis yang terjadi memaksa semua pihak harus mengganti cara kerja.
“Krisis ini telah memaksa kita untuk menggeser channel cara kerja. Dari cara-cara normal menjadi cara-cara ekstra-normal. Dari cara-cara biasa menjadi cara-cara luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil,” tuturnya.
Tak lupa, presiden juga mengapresiasi kinerja para tenaga kesehatan dan seluruh pihak yang telah berjuang dalam menangani penyebaran Covid-19.
“Atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter dan perawat. Serta seluruh petugas di rumah sakit, di laboratorium, di klinik-klinik kesehatan, dan di rumah isolasi, kepada tokoh masyarakat, para relawan, awak media, aparat TNI dan Polri, serta para ASN di pusat dan di daerah,” paparnya.
Kemudian, presiden membahas tentang ketahanan pangan negeri yang harus ditingkatkan. Begitu pula tentang energi dan industri.
Di akhir pidatonya, presiden mengingatkan, bangsa ini masih memiliki banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencapai Indonesia yang dicita-citakan.
“Masih banyak langkah-langkah besar yang harus kita lakukan. Masih tersedia waktu 25 tahun lagi bagi kita untuk menyiapkan seabad Indonesia merdeka, untuk membangun Indonesia yang kita cita-citakan. Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi,” himbaunya.
“Mari kita pecahkan masalah fundamental yang kita hadapi. Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan. Kita harus bajak momentum krisis ini,” lanjutnya.
Pada pukul 14.00 WIB, Presiden berpidato yang kedua untuk menyampaikan RUU APBN Tahun 2021 dan Nota Keuangan. (hma/rhd)