Malang, SERU.co.id – Kasus ribuan pelajar eligible tak terdaftar dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di Indonesia, karena beberapa faktor. Pemerintah memberikan solusi perpanjangan pengisian PDSS, agar pelajar eligible dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Tenaga Ahli Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Drs. Suparto MPd mengatakan, banyak penyebab data siswa eligible tak masuk PDSS. Di antaranya, tidak seluruh sekolah melakukan tahapan dan finalisasi, terdapat kendala koneksi internet, serta kendala lainnya.
“Secara umum, karena kesalahan atau kelalaian sekolah, dan itu diakui oleh para kepala sekolah yang abai monitoring ke bawah. Sekitar 3.000-an sekolah yang belum menyelesaikan tahapan pengisian dan finalisasi data siswa eligible di PDSS. Ada juga yang tinggal klik finalisasi, terkendala koneksi internet hingga waktu habis,” seru Soeparto, kepada awak media SERU.co.id.
Disebutkannya, ada empat tahapan pengisian PDSS. Pertama mengisi identitas sekolah, kedua memilih siswa eligible, ketiga memasukkan kurikulum dan keempat memasukkan nilai siswa eligible kelanjutan sesuai tahap dua.
Baca juga: Presiden Prabowo Berencana Bangun Kampung Haji di Arab Saudi, Begini Wacananya
“Pada tahap kedua itu, beberapa sekolah mengalami kesulitan dan dilema memasukkan siswa yang layak masuk kriteria eligible. Ada yang coba dipaksakan karena tekanan pihak tertentu, namun kesulitan menyesuaikan nilai raport di tahap keempat,” jelas Soeparto.
Akibat dilema tersebut, sekolah mengalami kendala tidak bisa di klik. Karena ada beberapa siswa yang terlewat belum lengkap datanya, khususnya di tahap empat, meski sebagian besar sudah lengkap. Lantaran sistem dibuat memastikan semua tahapan harus lengkap sebelum finalisasi.
Baca juga: Apresiasi Siswa Berbaju Adat, Pj Wali Kota Batu: Kegiatan Seperti ini Sangat Bagus
“Sebagian besar belum selesai di tahap 4, sehingga diberikan perpanjangan waktu mulai Jumat (24/1/2025) pukul 19.00 WIB hingga Sabtu (25/1/2025) pukul 04.00 WIB. Terkait dilema tidak sinkron data tahap kedua dan keempat, kami mengusulkan untuk menghapus data siswa yang tidak lengkap tersebut. Karena satu siswa tidak lengkap, semua siswa satu sekolah akan jadi korban,” bebernya.
Khusus 373 sekolah yang mengalami kendala finalisasi karena koneksi internet, difasilitasi melakukan penyelesaian hingga Minggu (2/2/2025). Pihaknya menghubungi sekolah agar diberikan akses kewenangan untuk membantu menyelesaikan kendala tersebut.
“Karena itu kewenangan sekolah, sehingga kami meminta diberikan akses. Agar operator kami dapat meng-klik data tersebut. Termasuk akses menghapus siswa yang datanya tidak lengkap tersebut,” imbuh Soeparto.
Baca juga: Sandang Profesor 2015, Prof Muhadjir Effendy Baru Dikukuhkan 2025, Begini Alasannya
Dikutip dari laman snpmb, tercatat Kamis (6/2/2025) pukul 13.00 WIB, dari 373 sekolah terdapat 297 sekolah atau 9.438 siswa terfasilitasi untuk mengikuti SNBP. Hari terakhir pengisian PDSS pada Jumat (31/1/2025) pukul 15.00 WIB tercatat 21.003 sekolah atau 908.128 siswa telah berhasil menyelesaikan finalisasi nilai.
Angka tersebut menunjukan tingkat antusias sekolah dalam pengisian PDSS dibandingkan tahun 2024. Meski demikian masih terdapat kendala di berbagai sekolah dalam melakukan finalisasi data siswa eligebel tersebut. (ws14/rhd)