BPJS Kesehatan Ajak Masyarakat Skrining, Deteksi Dini Penyakit Kronis

BPJS Kesehatan Ajak Masyarakat Skrining, Deteksi Dini Penyakit Kronis
BPJS Kesehatan ajak masyarakat skrining melalui aplikasi Mobile JKN. (ist)

Malang, SERU.co.id – BPJS Kesehatan mengajak seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN. Skrining ini sebagai upaya pendeteksian dini terhadap risiko penyakit kronis.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Roni Kurnia Hadi Permana menyampaikan, skrining riwayat kesehatan merupakan salah satu manfaat promotif dan preventif. Skrining riwayat kesehatan wajib dilakukan sebelum peserta memperoleh pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu. Sehingga dapat mengetahui potensi risiko penyakit kronis sedini mungkin dan dapat ditindaklanjuti segera oleh FKTP.

“Skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta JKN melalui pengisian pertanyaan. Skrining tersebut bisa dilakukan melalui Aplikasi Mobile JKN, laman resmi BPJS Kesehatan, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) pada nomor 08118165165. Serta aplikasi P-Care FKTP maupun Akses Portal QR BPJS Kesehatan,” seru Roni, dalam keterangan resminya kepada SERU.co.id.

Disebutkannya, peserta JKN yang melakukan skrining riwayat kesehatan akan mendapatkan hasil bahwa peserta tersebut berisiko penyakit atau tidak berisiko penyakit. Potensi risiko penyakit kronis sesuai Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 3 Tahun 2024.

Di antaranya Diabetes Mellitus, Hipertensi, Ischaemic heart disease, stroke, kanker leher rahim, kanker payudara, anemia remaja putri. Kemudian tuberkulosis, hepatitis, paru obstruktif kronis, talasemia, kanker usus, dan/atau kanker paru.

Pengisian skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN. (ist)

“Skrining riwayat kesehatan sangat penting dilakukan untuk pencegahan terhadap penyakit kronis. Peserta JKN dapat melakukan skrining riwayat kesehatan satu kali dalam kurun waktu satu tahun, namun lebih baik dilakukan sesegera mungkin,” imbuh Roni.

Terkait pertanyaannya, sangat mudah untuk dijawab terkait riwayat penyakit, pola konsumsi makanan dan minuman, gaya hidup hingga gejala/kondisi yang dirasakan peserta.

“Skrining riwayat kesehatan ini tidak ada batasan umur. Mari lakukan dan jangan lupa untuk mengajak seluruh anggota keluarga,” ajak Roni.

Baca juga: Usai Dikunjungi Wapres RI, SMANOR Segera Bangun Kolam Renang

Roni menyampaikan, sesuai prinsip gotong royong BPJS Kesehatan, jika tubuh dalam kondisi sehat, maka iuran yang dibayarkan dapat digunakan untuk membantu peserta JKN yang sakit. Bagi masyarakat yang saat ini masih belum memiliki JKN, segeralah mendaftar menjadi peserta JKN.

“Pastikan status kepesertaan JKN tetap aktif dengan rutin membayar iuran maksimal tanggal 10 setiap bulannya. Agar dapat melakukan skrining riwayat kesehatan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai risiko penyakit,” tandas Roni.

Baca juga: Kementerian PANRB Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Malang

Salah satu peserta JKN, Rufahnia Tufani (21) mengatakan, skrining riwayat kesehatan membantu dirinya untuk mengetahui kondisi kesehatannya saat ini. Dirinya juga mengakui, skrining riwayat kesehatan sangat cepat dan mudah dilakukan.

Menurut Fani, pada awalnya dirinya kurang menyadari pentingnya skrining riwayat kesehatan, namun saat ini dirinya sangat peduli terhadap kesehatannya. Dengan melakukan skrining riwayat kesehatan untuk mengetahui risiko penyakit yang dapat dialaminya.

“Saya melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Akses Portal QR BPJS Kesehatan. Menurut saya tadi waktu mengisi pertanyaannya simple dan mudah dimengerti. Hasil akhirnya sangat informatif,” ungkap Fani, sapaan akrabnya.

Baca juga: Inovasi 3D Printing FK UB Optimalikan Akurasi Operasi Patah Tulang

Menurutnya, hasil pelaksanaan skrining riwayat kesehatan nanti menunjukkan apakah kita berisiko sakit kronis atau tidak. Apabila hasilnya berisiko, kita akan diarahkan untuk segera konsultasi kesehatan dengan dokter dan skrining kesehatan di FKTP terdaftar.

“Saya mengajak, segera lakukan skrining riwayat kesehatan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” ajaknya.

Skrining riwayat kesehatan yang disediakan BPJS Kesehatan menjadi bentuk pengingat kepada masyarakat akan pentingnya menjalani gaya hidup sehat. Dengan menjaga pola hidup sehat, dapat mengurangi risiko menderita penyakit kronis. (rhd)

Pos terkait