Ponpes Bahrul Maghfiroh Luncurkan Produk Pengawet Ikan Forpila dan Herbal Anti-diabetes BMC+

Ponpes Bahrul Maghfiroh Luncurkan Produk Pengawet Ikan Forpila dan Herbal Anti-diabetes BMC+
Prof Dr Ir KH Mohammad Bisri MS (duduk kiri), mendampingi Prof. Dr. Roihatul Mutiah SF MKes Apt (kanan), menjelaskan produk Forpila dan BMC+. (foto: rhd)

Malang, SERU.co.id – Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) bekerja sama dengan PT Wira Ihsan Niaga (WIN) meluncurkan dua produk terbaru. Yakni Formula Pengawet Ikan Laut Alami (Forpila), sebagai bahan tambahan pangan pengawet ikan berupa cairan formulasi garam dengan buah dan sayuran. Serta Bahrul Maghfiroh Collagen (BMC+), sebagai produk kesehatan herbal anti-diabetes berupa persimmon vinegar cuka kesemek.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh (BM), Prof Dr Ir KH Mohammad Bisri MS menyampaikan, peluncuran produk Forpila sebagai pengawet ikan dan BMC+ untuk pengobatan diabetes. Riset dilakukan sejak 2 tahun lalu oleh Prof Dr Roihatul Mutiah SF MKes Apt, dimana produksi dilakukan di Tulungagung.

Bacaan Lainnya

“Produksi di Tulungagung, namun baru mendapatkan izin BPOM pada awal Januari 2025 sebagai syarat layak edar. Setelah BPOM keluar, baru kami berani berjualan,” seru Prof Bisri, sapaan akrabnya, kepada SERU.co.id, Sabtu (11/1/2025).

Produk BMC+ dan Forpila. (foto: rhd)

Disebutkannya, upaya ini untuk memenuhi empat tugas utama Ponpes sebagaimana diatur dalam undang-undang Pesantren. Diharapkan kerja sama ini dapat menggerakkan perekonomian Ponpes dan menjaga kesehatan umat.

“Pertama, tugas Ponpes itu mempelajari agama Islam dan mengamalkannya, sekarang harus terintegrasi ilmu pengetahuan atau science, artinya agama menaungi science. Harapannya, lulusan BM menjadi dai modern yang paham teknologi secara syar’i. Salah satu upaya itu, kami mendirikan Laboratorium Digital dan Artificial Intelengence di Bahrul Maghfiroh yang dibangun sekitar Rp1,2 miliar,” jelas mantan Rektor Universitas Brawijaya (UB periode 2014-2018.

Kedua, tugas Ponpes sebagai media dakwah. Ketiga, Ponpes harus mandiri secara ekonomi. Menurutnya, ada banyak gambaran terkait pembiayaan pendidikan di Ponpes, baik biaya mahal, murah hingga gratis.

“Ponpes Bahrul Maghfiroh di tengah, artinya tetap berbayar namun tidak mahal, tetapi santrinya tetap unggul dan berkualitas. Dengan konsep santripreneur, pesantren preneur dan sosio preneur, sehingga Bahrul Maghfiroh memiliki banyak usaha seperti BM Mart, Pertashop, dan lainnya. Serta kerja sama dengan PT WIN melalui produk Forpila dan BMC+,” beber Prof Bisri.

Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi melalui bisnis, pihaknya dapat meringankan beban orang tua santri. Bahkan dapat memberikan beasiswa kepada 20 persen santri untuk belajar secara gratis.

“Tugas keempat, pondok pesantren harus mampu memberdayakan masyarakat. Dalam hal ini, produk FORPILA dan BMC+ diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk membuka peluang bisnis melalui reseller,” tandasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Roihatul Mutiah SF MKes Apt menjelaskan, Forpila merupakan bahan tambahan pangan pengawet berbentuk cair. Diformulasikan dari perpaduan fermentasi garam, selada, dan kesemek. Dirancang untuk menjaga kualitas dan kesegaran ikan laut secara alami hingga 45 hari pada suhu 0°C tanpa pembekuan.

“Forpila dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk yang berasal dari insang dan organ dalam ikan. Ini sangat berguna untuk mengurangi kerusakan ikan selama proses penangkapan, transportasi, hingga distribusi,” jelas Prof. Iha, sapaan akrab dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang.

Keunggulan Forpila lainnya, di antaranya: menjaga kesegaran ikan lebih lama; menghemat energi listrik dalam penyimpanan; mengurangi kebutuhan es di kapal penangkap ikan; dan mendukung optimalisasi potensi perikanan di daerah minim es atau listrik.

Terkait BMC+, Prof Iha menyampaikan,
BMC+ adalah persimmon vinegar cuka kesemek dengan beragam manfaat kesehatan. Cuka kesemek BMC+ merupakan hasil fermentasi alami dari buah kesemek tanpa tambahan bahan kimia. Produk ini telah dimanfaatkan secara tradisional sebagai minuman kesehatan yang meningkatkan daya tahan tubuh.

Secara ilmiah, BMC+ memiliki berbagai manfaat farmakologi, di antaranya:

1. Antioksidan dan antiinflamasi.
2. Imunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Menyehatkan pencernaan dengan probiotik dan prebiotik.
4. Menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
5. Mendukung kesehatan kardiovaskular dan saraf.
6. Potensi mencegah kanker melalui kandungan flavonoid.
7. Memperkuat tulang, gigi, dan mencegah anemia.

“Saat ini belum ada efek samping, karena cuka kesemek merupakan suplemen kesehatan tradisional untuk meningkatkan vitalitas dan sudah dimanfaatkan ratusan tahun,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait