Dihantui Cuaca Buruk dan Gangguan Hama, Kunjungan Wisata Petik Apel Merosot Tajam

Dihantui Cuaca Buruk dan Gangguan Hama, Kunjungan Wisata Petik Apel Merosot Tajam

Batu, SERU.co.idMusim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) kali ini rupanya kurang berpihak pada operator wisata petik apel di Kota Batu. Pasalnya, saat ini curah hujan tinggi masih terus terjadi, ditambah ancaman hama lalat buah yang meresahkan petani Apel.

Ditemui SERU.co.id di kebunnya, Petani Apel asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Endik Cahya Setya Utama mengaku adanya penurunan jumlah kunjungan. Bila musim libur Nataru 2023 lalu, kunjungan wisata petik apel bisa mencapai 1000 pengunjung sehari. Namun pada libur nataru kali ini Angka kunjungan hanya 100 sampai 250 orang per hari.

Bacaan Lainnya

“Kita kejar-kejaran dengan cuaca, terkadang tamu sampai batal berkunjung karena di lokasi petik apel hujan deras,” serunya.

Saat ditanya prosentase penurunan tersebut, Andi mengaku rata-rata mencapai 40 persen. Sedangkan terkait gangguan hama lalat buah yang terjadi, pihaknya mengaku masih menggunakan cara tradisional. Yaitu, buah Apel yang terindikasi busuk akibat lalat buah akan langsung dipetik dan dikumpulkan menjadi satu untuk dibuang.

“Cara lain, kita menggunakan teknik semprot dengan menggunakan bahan obat fermentasi dari bahan rumput-rumputan dan bunga. Kadang terpaksa kita juga menggunakan pestisida,” tuturnya.

Khusus untuk jenis Apel Manalagi, dirinya menggunakan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menutupkan buah Apel dengan kertas bungkus. Cara ini dianggap lebih efektif dan lebih murah meskipun harus mengeluarkan tenaga.

“Lalat buah saat ini sudah mengganggu dan menyerang seluruh jenis buah Apel,” imbuhnya.

Dengan adanya kondisi ini, dirinya berharap semoga pemerintah kedepannya lebih bisa memperhatikan petani, khususnya Petani Apel. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah masuknya buah-buahan dari luar kota untuk masuk dan diperdagangkan di Kota Batu.

“Pemerintah daerah bisa men-stop buah-buahan dari luar, supaya petani kita semakin maju. Kita cuma bisa membantu dengan memasarkannya sebagai objek wisata,” tukasnya.

Sementara itu, Herman, salah satu pengunjung wisata petik buah Apel asal Bekasi yang berhasil ditemui SERU.co.id mengaku datang dengan orangtua dan anak-anaknya. Ia sengaja ingin memberikan pengalaman bagi anaknya untuk bisa memetik buah langsung dari pohonnya. Sambil memetik buah Apel, ia juga mengaku mendapatkan edukasi seputar buah Apel dari Petani/ pengelola wisata petik buah secara langsung.

“Anak-anak jadi tahu jenis-jenis buah Apel, manfaatnya apa saja, bisa diolah jadi apa saja dan bagaimana cara menyimpannya supaya lebih awet,” pungkasnya. (dik/mzm)

Pos terkait