Batu, SERU.co.id – Pada Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) ini, okupansi hotel-hotel di Kota Batu tidak sepenuh tahun sebelumnya. Rata-rata untuk hotel di Kota Batu hanya terisi sekitar 50-60 persen saja. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kota Batu, H. Sujud Hariadi.
Sujud menyebutkan, pada libur malam Natal tahun ini tidak ada okupansi hotel yang mencapai 100 persen, rata-rata hanya di Kisaran 80 sampai 90 persen saja. Bahkan pesanan kamar untuk malam tahun baru, masih di sekitaran 50-60 persen. Alasannya, pada libur Nataru ini, sama-sama jatuh pada weekday.
“Pengunjung wisata kelihatannya memilih untuk split, karena antara libur Natal dan Tahun Baru sama-sama jatuh pada hari Rabu. Sehingga kecenderungannya pengunjung akan mengisi waktu libur Pada hari Senin dan selasa, 30-31 Desember nanti,” serunya.
Sujud menerangkan, mulai Natal sampai tahun baru, rata-rata okupansi hotel mencapai 50-60 persen perharinya. Bila dibandingkan dengan tahun baru 2024 lalu, semua pengunjung menumpuk pada saat Weekend. Hal ini juga dimungkinkan karena alasan pengunjung menghindari kekhawatiran situasi macet di Kota Batu.
“Kalau dulu Weekdaynya (okupansi hotel) jelek banget dan Weekend-nya sangat tinggi. Tapi sekarang Weekday sampai Weekend sama-sama relatif lumayan dan terisi tiap harinya,” tuturnya.
Perbedaan lain, menurut Sujud, pada libur Nataru ini, Room Rate hotel tidak setinggi tahun lalu. Pasalnya ada penurunan permintaan dibandingkan dengan tahun lalu. Sehingga hotel hotel tidak sampai menaikkan harga kamar dengan harga fantastis pada musim libur akhir tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Direktur PT. Selecta ini juga berpesan bagi seluruh hotel di Batu untuk tetap memberikan pelayanan terbaiknya bagi wisatawan, khususnya tamu hotel yang menginap.
“Kalau okupansi sudah tinggi, hotel bisa menggunakan tenaga Casual supaya tidak menurunkan kualitas pelayanan hotel pada tamu,” tutupnya. (dik/ono)