Basarnas dan BPBD Hentikan Pencarian Balita Wiyung Karena Hujan Deras Petir

Basarnas dan BPBD Hentikan Pencarian Balita Wiyung, Karena Hujan Deras Petir
: Anggota polisi dari Polsek Wiyung pasang garis polisi. (foto: ist)

Surabaya, SERU.co.id – Tim Basarnas dan BPBD Kota Surabaya menghentikan sementara pencarian jasad balita asal Wiyung, Riski (3,5). Penghentian tersebut karena cuaca hujan deras dan petir, meminimalisir bahaya personel yang turun.

Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Aprianto mengatakan, upaya pencarian balita hanyut terpaksa dihentikan. Balita Riski (3,5) yang hanyut di selokan Jalan Babatan II F, Wiyung Surabaya, Selasa (23/12/2024) belum ditemukan.

Bacaan Lainnya

“Sementara pencarian korban dihentikan, karena cuaca hujan dan petir. Tadi untuk menjaga keselamatan teman-teman di lapangan kita tarik ke atas untuk melakukan evaluasi dan rencana pencarian besok,” seru Eko Aprianto.

Untuk jarak yang telah dilakukan penyisiran dari lokasi awal sudah 3 kilometer. Yakni dari titik nol sampai jembatan sungai sekitar SMPN 34 Surabaya.

“Pencarian hari kedua Tim Basarnas dan BPBD menurunkan lima perahu karet. Petugas melakukan penyisiran di titik awal hingga sungai sekitar Royal Residence dan SMPN 34 Surabaya,” bebernya.

Menurutnya, untuk evaluasi pencarian hari kedua ada sedikit kendala. Sebab sungai di sekitar Perum Royal Residence banyak tanaman enceng gondok dan arusnya deras. Pihak Pemkot Surabaya melalui dinas terkait menurunkan alat berat untuk membantu membersihkan eceng gondok.

“Besok radius pencarian kita tambah. Lokasi sisir sungai kanan kiri akan tetap kami lakukan kembali, kemungkinan korban nyangkut di rumput kanan kiri sungai,” terangnya.

Sementara anggota Polsek Wiyung telah memasang garis polisi di selokan pertama kali korban tercebur.

Salah satu warga sekitar, Nur menuturkan, selokan yang menyebabkan korban hanyut itu memiliki lebar sekitar 50 sentimeter dan kedalaman 60 sentimeter.

“Selokan ini memang tidak ada penutupnya. Setiap kali hujan turun deras, airnya mengalir kencang. Dari atas sangat deras, karena wilayah sini seperti bukit,” ucapnya. (iki/rhd)

disclaimer

Pos terkait