Malang, SERU.co.id – Kota Malang diprediksi menghadapi peningkatan kepadatan lalu lintas sebesar 2,8 persen selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Beberapa jalur utama akan mengalami lonjakan volume kendaraan, terutama di sekitar eksit tol. Agenda religi juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi kepadatan arus lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan, beberapa titik rawan kepadatan. Dari arah utara, eksit tol Singosari menuju Malang City Center (MCC) hingga Jalan Soekarno-Hatta diperkirakan padat. Volume kendaraan yang tinggi di kawasan tersebut menjadi penyebab utama kemacetan.
“Volume kendaraan akan tinggi di jalur (Soekarno-Hatta), khususnya hingga Universitas Brawijaya,” seru Widjaja, sapaannya, Sabtu (14/12/2024).
Data Dishub mencatat, volume kendaraan selama Nataru 2023 mencapai angka signifikan. Kendaraan roda empat bergerak sebanyak 26 ribu per hari, hampir sebanding dengan kendaraan yang keluar kota. Sementara itu, kendaraan roda 2 (dua) mendekati angka 56 ribu per hari.
Baca juga: Universitas Brawijaya Terapkan Teknologi loT di UB Forest
Widjaja memprediksi akan ada peningkatan volume kendaraan sebesar 2,8 persen pada Nataru 2024. Artinya, kendaraan roda 4 (R4) diperkirakan mencapai 27 ribu per hari. Sementara itu, kendaraan roda 2 (R2) diproyeksikan menembus angka 57 ribu setiap harinya.
Ia juga menyebut, kawasan Ahmad Yani dan jembatan Soekarno-Hatta sebagai lokasi dengan potensi kepadatan tinggi. Penumpukan kendaraan akan semakin terasa saat mendekati puncak liburan.
Baca juga:Mahasiswa UB Ciptakan Inovasi Pangan Darurat Buah Mangrove, Raih Penghargaan Internasional
Dari sisi timur, eksit tol Madyopuro menuju Jalan Mayjen Sungkono juga diperkirakan padat. Lonjakan arus lalu lintas akan berdampak pada sejumlah jalan di kawasan tersebut. Jalan Gatot Subroto menjadi salah satu titik dengan kepadatan paling tinggi berdasarkan analisis Dishub.
Untuk wilayah barat, kepadatan diprediksi terjadi di sekitar Jembatan Tunggul Mas hingga Tunggul Wulung. Beberapa simpang, seperti Simpang 3 (Tiga) Dinoyo, juga berpotensi mengalami kemacetan. Dishub Kota Malang akan memantau kondisi untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Baca juga: FK UB Ciptakan Papan Permainan Edukatif untuk Ajarkan Kesehatan Reproduksi Anak
Widjaja menyebutkan, beberapa opsi rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan. Langkah-langkah tersebut meliputi pengalihan arus kendaraan atau penerapan sistem kontraflow.
“Keputusan ini akan didasarkan pada situasi di lapangan, bekerja sama dengan Polresta Malang,” tambahnya.
Selain itu, Kota Malang akan menggelar acara haul Darul Hadis pada akhir Desember 2024. Acara ini akan berlangsung pada tanggal 28-31 Desember 2024. Lokasi haul diperkirakan menambah kepadatan di Jalan Aris Munandar dan sekitarnya.
Baca juga: Dishub Kota Malang Uji Coba Penataan Parkir Kayutangan Heritage Sebelum Nataru
“Haul Darul Hadis menjadi agenda rutin yang berdampak pada kepadatan arus lalu lintas,” ungkap Widjaja.
Penutupan jalan untuk acara ini akan mempengaruhi jalan Merdeka Timur dan Merdeka Utara. Dishub mengimbau, masyarakat agar menggunakan jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan.
Dengan berbagai faktor tersebut, masyarakat diharapkan bijak dalam merencanakan perjalanan. Menurut Widjaja, puncak kepadatan arus lalu lintas diprediksi terjadi pada 23–25 Desember 2024 dan 31 Desember 2024–2 Januari 2025. Rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara fleksibel sesuai kebutuhan. (ws12/rhd)