Malang, SERU.co.id – Dinas Sosial (Dinsos) P3AP2KB Kota Malang fokus melaksanakan program pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas. Program ini bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi secara inklusif, terutama bagi kelompok rentan tersebut. Saat ini, terdapat sekitar 15 ribu penyandang disabilitas di Kota Malang.
Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menjelaskan, dari jumlah tersebut, sekitar 7 ribu penyandang disabilitas membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Kelompok ini umumnya meliputi individu yang tidak tinggal di panti sosial atau terlantar. Sementara itu, para penghuni panti telah mendapatkan pembinaan melalui program yang ada.
“Fokus kami adalah pada mereka yang berada di luar panti, karena di dalam panti biasanya sudah ada program pendukung yang berjalan,” seru Donny, sapaannya kepada SERU.co.id, Sabtu (7/12/2024).
Sebagai langkah konkret, Dinsos menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian Sosial (Kemensos), Dinsos Jawa Timur, dan OPD Kota Malang. Bantuan yang diberikan mencakup modal usaha, pelatihan keterampilan, hingga penyediaan alat-alat usaha. Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan efektivitas program.
Baca juga: Dinsos Berikan Pelatihan Penguatan Peran Keluarga pada Warga Kota Malang
“Misalnya, Kemensos menyuplai alat usaha, bantuan modal berasal dari provinsi, sementara pelatihannya kami yang tangani di tingkat kota,” jelas Donny.
Selain bantuan langsung, Dinsos Kota Malang juga berupaya memperbarui Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas. Perubahan ini bertujuan mempermudah pengembangan usaha kecil yang dirintis oleh penyandang disabilitas.
Baca juga: Dinsos Perkuat Data Bansos Agar Penerima Tepat Sasaran
“Kami sedang memperbaiki Perda, agar mereka lebih mudah berwirausaha. Banyak yang kesulitan, misalnya untuk mengembangkan aplikasi atau kebutuhan teknis lainnya,” tambahnya.
Tidak hanya fokus pada ekonomi, Dinsos juga memberikan perhatian pada edukasi keluarga penyandang disabilitas. Edukasi ini dilakukan melalui Forum Keluarga Disabilitas (FKD) yang tersebar di tingkat kecamatan. Forum ini diharapkan dapat membantu keluarga memahami peran mereka dalam mendukung anggota keluarganya.
Melalui upaya ini, Dinsos berharap, penyandang disabilitas di Kota Malang dapat lebih mandiri secara ekonomi. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif dan berdaya.
“Masih banyak keluarga yang menutup diri dan belum terbuka terhadap kondisi anggota keluarga disabilitas. Kami berharap FKD bisa menjadi jembatan untuk memberikan edukasi kepada mereka,” tandas Donny. (ws12/rhd)