Dinsos P3AP2KB Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Rembuk Stunting upaya menekan angka stunting di Kota Malang. (ist) - Dinsos P3AP2KB Aksi Konvergensi Tekan Stunting
Rembuk Stunting upaya menekan angka stunting di Kota Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Dinas Sosial (Dinsos) P3AP2KB menyelenggarakan acara Rembuk Stunting di Ijen Suites Resort Hotel, Rabu (30/08/2023). Agenda ini dilaksanakan sebagai aksi konvergensi menekan angka stunting di Kota Malang.

Wakil Wali Kota Malang. Ir H Sofyan Edi J menyatakan, terdapat perbedaan data yang signifikan antara Bulan Timbang Dinkes dan Data BKKBN. Menurut Data SSGI, angka stunting di Kota Malang masih jauh dari target. Dimana rencana capaian 2022 sekitar 18 persen dan target capaian 2022 yaitu 16 persen.

Bacaan Lainnya

“Di tahun 2023, planning kita di angka 16 persen, meski target nasional di tahun 2024 harus 14 persen. Meski ditahun 2023 kita bisa 14, tapi kita sepakati pada awal rembuk stunting 16 persen di tahun 2023 ini. Sedang berlangsung survei sekarang,” seru Bung Edi, sapaan akrab Wawali Kota Malang.

Bung Edi menuturkan, jika program pencegahan stunting harus tepat sasaran dan tepat waktu. Mulai dari awal harus ada tindakan preventif baik dari kalangan anak-anak maupun yang sudah menikah.

“Mulai awal daripada anak-anak yang mau nikah harus disiapkan, preventif itu disini. Sampai betul-betul intervensi yang bersifat tindakan itu menjadi point penting supaya benar-benar signifikan. Dampaknya daripada anggaran itu,” imbuhnya.

Penandatanganan Berita Acara oleh Wakil Walikota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko. (ws8) - Dinsos P3AP2KB Aksi Konvergensi Tekan Stunting
Penandatanganan Berita Acara oleh Wakil Walikota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko. (ws8)

Bung Edi mencontohkan, gerakan gemar makan ikan telah dilakukan di kampung-kampung padat penduduk. Menurutnya, jumlah indikasi anak di kampung padat tersebut cukup banyak dan tepar sasaran. Bukan sekedar formalitas dan seremonial belakang, tapi gerakannya jelas dan tepat.

Sofyan menambahkan, solusi agar dapat mencapai target, dengan berkolaborasi bersama institusi terkait. Seluruh kelurahan menjadi atensi penting bagi Pemkot Malang dalam mencegah stunting.

“Seluruh kelurahan menjadi atensi kita, oleh karena itu tim percepatan di kelurahan ini betul-betul memahami wilayahnya. Misal hari ini ada berapa bayi yang lahir, ada berapa ibu yang hamil hingga angka kematian ibu melahirkan anak. Artinya update terus kita ada dibawah ini, makanya saya usulkan support anggaran juga.” tutur Bung Edi.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3AP2KB, Donny Sandito mengatakan, angka yang stunted sekitar 3000-an. Selain mencegah stunting, Dinsos juga mencegah adanya risiko stunting.

“Sebenarnya kalau ngomong stunting di Kota Malang itu kan gak begitu banyak, cuma angka stunting-nya stunted hampir 3.000-an. Jadi kita itu mencegah supaya 3.000 sekian yang stunting itu supaya tidak menjadi stunting. Sehingga yang kita tangani bukan yang stunting saja, bahasanya lebih ke yang resiko stunting,” tutur Donny.

Donny menambahkan, pihaknya lebih berfokus pada tindakan preventif. Untuk tidakan kuratifnya lebih condong ke Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Jadi pembedanya itu antara preventif dengan
kuratif. Kalau di Dinkes sudah kuratif menangani yang 3000. Kalau kita di preventif supaya yang 3.000 itu tidak masuk di stunting,” tutur Donny. (ws8/rhd)

disclaimer

Pos terkait