Sumenep, SERU.co.id – Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep membangun lagi Proyek Dermaga Tambat Labuh di Pulau Gili Labak pada Tahun Anggaran (TA) 2024 sudah tuntas.
Itu setelah sebelumnya pada TA 2019 dibangun Proyek Revitalisasi Tambat Labuh dengan pagu anggaran Rp 900.000.000. lantaran tidak mencukupi panjang dermaga tersebut akhirnya dibangun lagi.
Menurut Kadisperkimhub Sumenep, Yayak Nur Wahyudi melalui Kabid Prasarana dan Keselamatan Transportasi Imam Afif Rusidi mengatakan Proyek Tambat Labuh di Pulau Gili labak, adalah penambahan dermaga.
“Sebab terakhir proyek pembagunan sebelumnya yang bersumber dari APBD 2019 tidak mencukupi panjangnya. Karena kurang panjang membuat kapal yang mau berlabuh kesulitan karena air laut dangkal,” seru Afif.

Jadi, kata Afif, perlu ada penambahan dermaga lagi. Jadi kalau ada kapal mau bersandar yang lumayan besar itu kesulitan. Proyek dibangun Bulan Juli 2024 dan sesuai SPK Bulan Desember 2024 tuntas. Tampaknya proyek ini tuntas sebelum berakhir masa kerja yang tertuang dalam SPK.
“Kita bangun lagi proyek dermaga tambahan pada TA 2024 ini dengan dana Rp 549.488.851. Dermaga tersebut diperpanjang agar ketika air laut surut tetap dalamnya bisa membuat kapal bersandar,” terang Afif.
Dengan penambahan panjang dermaga itu dalam upaya memenuhi visi Bupati Sumenep dalam melayani kunjungan para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun demikian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sudah menyiapkan Kapal SPEED BOAT untuk melayani kunjungan wisatawan. Dengan adanya fasilitas dermaga yang cukup memadai diharapkan dapat melayani kunjungan wisatawan utamanya yang ingin berwisata di Pulau Gili Labak. Sehingga berdampak juga pada peningkatan PAD Sumenep.
“Untuk melayani dan memanjakan para wisatawan , sejumlah fasilitas pendukungnya kedepan akan dibangun. Sementara penambahan panjang dermaga tahun ini kita tuntaskan,” tandasnya.
Selain Speedboat, kata Afif, kapal nelayan juga melayani kunjungan ke Pulau Gili Labak. Kalau dari pelabuhan Dungkek ke Pulau Gili Labak itu kapal-kapal nelayan punya masyarakat. Kalau Speedboat itu kapal yang dari Pelabuhan Kalianget ke Pulau Gili Labak. (ard/mzm)