Abah Anton Tetap Disambut, Bukti Warga Tak Terpengaruh Kampanye Hitam

Abah Anton tetap disambut, bukti warga tak terpengaruh kampanye hitam. (ist) - Abah Anton Tetap Disambut, Bukti Warga Tak Terpengaruh Kampanye Hitam
Abah Anton tetap disambut, bukti warga tak terpengaruh kampanye hitam. (ist)

Malang, SERU.co.id – Meski Calon Walikota Malang HM Anton bersilaturahmi sekadar menyapa ke pasar, pondok pesantren dan lainnya. Pria yang akrab disapa Abah Anton ini tetap mendapat sambutan para pedagang/pengunjung, santri dan kyai pondok pesantren, serta warga sekitar. Hal ini membuktikan, warga tak terpengaruh isu menyudutkan atau black campaign (kampanye hitam) yang tengah beredar.

Warga antusias menyambut Abah Anton dan tetap menyatakan dukungannya untuk memilih pasangan Abah Anton-Dimyati Ayatullah (ABADI).
Salah satunya, usai berkeliling Pasar Sukun, Abah menyempatkan diri mampir ke Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Di Ponpes tersebut, Abah Anton bertemu dengan pimpinan Darul Muttaqqin, Ustadz Sujai, di Jalan S. Supriyadi Gg: 9 No. 69A, Sukun.

Bacaan Lainnya

“Mohon doa dan dukunganya, agar kami dan Pak Dimyati diberi amanah untuk kembali memimpin Kota Malang,” seru Abah Anton, saat mampir menyapa warga Pasar Sukun dan Ponpes Darul Muttaqin.

Tak hanya warga pondok pesantren yang menyambut Abah Anton. Namun masyarakat sekitar yang mengetahui kehadiran Abah Anton, langsung berdatangan menemui paslon nomor 3 tersebut.

Bahkan Abah Anton menyanggupi semua permintaan, sambil mengajak menengok masa ketika dirinya menjadi Wali Kota Malang 2013-2018 lalu.

“Saya jadi wali kota tidak mencari bayaran. Masih ingat? Semua untuk rakyat, untuk sedekah. Kalau tidak bisa dari kebijakan APBD ya dari CSR selain dari gaji saya. Makanya ayo tanggal 27 November ramai-ramai ke TPS, ” ajak Abah Anton

Pimpinan Darul Muttaqqin, Ustadz Sujai menyampaikan, kunjungan Abah Anton tidak direncanakan. Tapi kabar kehadiran Abah Anton cepat menyebar dan banyak orang segera datang untuk bersalaman serta berfoto bersama.

“Orang-orang tidak terpengaruh dengan isu-isu fitnah yang menjelekkan Abah Anton. Buktinya, saat beliau mampir ke pondok, warga pada berdatangan menghampiri, menyapa, salaman, foto bersama, seperti ketemu tokoh idola,” ungkap Ustadz Sujai, menanggapi kehadiran Abah Anton.

Pada kesempatan tersebut Ustadz Sujai menyampaikan, harapannya terkait pendidikan di Indonesia dan nasib rakyat kecil.

“Kami berharap pendidikan SD dan SMP untuk warga Malang Kota bisa gratis. Kami ingin seperti dulu lagi, rakyat kecil diperhatikan,” ujarnya pada Abah Anton. (*/rhd)

Pos terkait