AsBa Parfume Utamakan Kualitas di Tengah Persaingan Penjual Parfum Isi Ulang

Djoni Musfota, pemilik AsBa Parfume di tokonya. (wul) - AsBa Parfume Utamakan Kualitas di Tengah Persaingan Penjual Parfum Isi Ulang
Djoni Musfota, pemilik AsBa Parfume di tokonya. (wul)

Malang, SERU.co.id – AsBa Parfume merupakan salah satu UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) yang mengutamakan kualitas dalam menjaga kepuasan pelanggan. Usaha penyedia parfum refill bibit parfum tersebut memiliki dua cabang, yakni di Dusun Kebobang, Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dan Jalan Sebuku, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Pemilik UMKM AsBa Parfume, Djoni Musfota (37) menyebutkan, dirinya selalu mengutamakan kualitas parfum yang djual. Menurutnya, banyak produsen parfum yang menawarkan aroma yang sama, namun kualitasnya berbeda.

“Saya memilih menjual parfum dengan kualitas kekuatan yang lama, meskipun harga kulaknya sedikit mahal,” seru Djoni, saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Djoni menerangkan, sebelum dirinya membuka usaha tersebut, ia sempat bekerja sebagai admin di salah satu Bank Pengkreditan Rakyat (BPR). Dirinya sempat berpikir untuk membuka usaha isi ulang parfum, dimana sebelumnya telah dirintis kedua saudaranya terlebih dahulu.

Usaha tersebut akhirnya lahir setelah dirinya di PHK pada tahun 2018 lalu. Berawal dengan modal seadanya, kini usaha tersebut semakin berkembang. Dengan semakin banyak varian aroma mengikuti permintaan pasar.

“Kadang trend aroma itu berubah-ubah. Misal bulan ini yang banyak dicari Baccarat, mungkin bulan depan Aqua Kiss,” bebernya.

Salah satu kendala yang dihadapinya adalah harga parfum yang sering berubah-ubah lantaran barang impor menyesuaikan nilai dolar. Sementara dirinya, tidak bisa menaikkan harga barang dagangannya tersebut.

Di sisi lain, kini semakin banyak para pengusaha parfum yang menjamur di setiap daerah, sehingga semakin banyak pula pesaing di bidang tersebut. Untuk menyiasati agar para pelanggan tetap setia membeli parfum favoritnya di Asba Parfume. Djoni berupaya mengutamakan dengan jaminan kualitas untuk para pelanggan.

“Mayoritas pelanggan itu cari yang aromanya awet, tidak jarang banyak yang beli 2 banding 1. Semisal botolnya ukuran 30 mili (ml), minta diisi 20 mili bibit dan 10 mili campuran. Bahkan ada yang minta bibitnya 100 persen murni,” ungkapnya.

Dirinya tetap bersyukur dengan kualitas yang dijaga, masih banyak pelanggan yang tetap order parfum-parfum favorit. Baik itu melalui media sosial maupun offline.

“Alhamdulillah pelanggan banyak yang balik, mudah-mudahan tambah berkembang dan lancar,” harap Djoni. (wul/rhd)

Pos terkait