Jember, SERU – Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Golkar Kabupaten Jember yang rencananya di gelar hari Minggu (19/7/2020) gagal dilaksanakan. Gagalnya Musda partai berlambang pohon beringin ini terungkap setelah terbitnya surat keputusan (SK) dari DPD Golkar Propinsi Jawa Timur nomor 13/B.2/DPD I/PG/VII/2020.
Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua DPD Golkar Kabupaten Jember itu disebutkan alasan digagalkannya Musda yang disebabkan tidak turunnya ijin dari pihak Polres Jember.
”Memperhatikan Surat dari POLRES Jember, Nomor: B/21/VII/YAN.2.2/2020 tanggal 17 Juli 2020 perihal Tidak dapat menerbitkan STTP Kegiatan Musda X Partai GOLKAR Kab. Jember,” tertulis dalam SK itu.
Dalam SK itu juga disebutkan bahwa pihak kepolisian hanya memberikan izin hanya 4 jam. Izin yang hanya 4 jam tersebut sangat tidak mencukupi untuk acara tersebut, pertimbangan lainnya terkait protokol kesehatan.
Panitia dan Pimpinan DPD Golkar Jawa Timur kemudian menggelar rapat harian di salah satu hotel. Dari rapat tersebut kemudian diputuskan Musda X yang sedianya digelar hari Minggu 19 Juli 2020 ditunda sampai batas waktu yang ditentukan kemudian. SK tersebut ditanda tangani Ketua DPD Golkar Jawa Timur Sarmuji dan Sekertaris Sahat Tua Simanjuntak.
Sekertaris Panitia Musda Ria Sukariyadi saat di hubungi melalui pesan aplikasi singkat membenarkan pembatalan dan penundaan Musda DPD Golkar Jember.” Iya ditunda,” kata Ria.
”Tapi kita dituntut untuk menggelar Musda lagi paling lambat 31 Agustus 2020,” sambung Ria.
Rahmat Kurniawan salah satu kandidat bakal calon ketua mengatakan dirinya heran dengan digagalkannya Musda itu.”Saya sendiri heran tiba-tiba Musda digagalkan dan ditunda kalau alasannya protokol kesehatan koq kurang tepat ya. Wong yang diundang hanya 75 orang saja koq tidak seperti pengajian yang kapan hari di Tanggul itu,” katanya.
Meski demikian Rahmat mensyukuri penundaan Musda pasalnya dirinya masih mempunyai waktu untuk konsolidasi dengan PK maupun organisasi sayap yang mempunyai hak suara untuk memilih ketua.
”Awalnya saya kaget koq tiba-tiba hari Minggu Musda eh ternyata malah digagalkan. Ya syukurlah kalau gini kan saya masih punya waktu untuk konsolidasi dengan 36 pemilik hak suara,” katanya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang beredar, digagalkannya Musda Golkar ini karena jagoan DPD Golkar Jawa Timur Karimullah Dahrujiadi gagal mendapatkan dukungan minimal untuk memenangkan pertarungan perebutan kursi ketua.
”Informasinya sih karena Ji Karim gagal memperoleh dukungan. Awalnya Ji Karim didukung 24 suara sementara pesaingnya Bang Pur (Muhammad Nur Purnomosidi) hanya 13 ternyata malah terbalik, Bang Pur 24 Ji Karim 13,” kata narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.
”Akhirnya Pimpinan DPD Golkar Jatim menggelar pertemuan di hotel Aston itu, ditunda sampai batas waktu yang ditentukan kemudian,” tambahnya.
Diketahui sehari menjelang Musda, Ji Karim dan Bang Pur muncul sebagai kandidat terkuat dan salah satunya dijagokan akan terpilih menjadi ketua.
Sebenarnya ada 5 kandidat, Karimullah Dahrujiadi, Muhammad Nur Purnomosidi, Holil, Rahmat Kurniawan, dan petahana ketua Arif Sugito.
”Bisa berubah juga. Menguat Ji Karim dan Bang Pur,” kata Ria Sukariyadi saat di hubungi Sabtu malam (18/7/2020). (vin/tog).