Malang, SERU.co.id – Kota Malang mendapat angin segar dalam upaya mengatasi permasalahan sampah. Pj Wali Kota Malang mengungkapkan Kota Malang menjadi salah satu daerah penerima bantuan dari World Bank (Bank Dunia) dalam rangka pelaksanaan program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP).
Bantuan ini akan digunakan untuk pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), diharapkan mampu mengurangi masalah penumpukan sampah di kota yang berkembang pesat ini.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan ST MM menekankan, bantuan dari World Bank ini bersifat hibah, bukan pinjaman, sehingga tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Total dana sebesar Rp180 miliar yang akan disalurkan dalam lima tahun. Program ini diproyeksikan dapat berjalan efektif mulai tahun 2025.
“Sarana prasarana yang ada saat ini belum memadai untuk menangani volume sampah yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Malang. Melalui hibah ini, kami akan membangun TPST yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan, tetapi juga pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi. Seperti maggot, RDF (Refuse-Derived Fuel), paving block dan lainnya,” seru Iwan, Kamis (22/8/2024).
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, pembangunan TPST di Kota Malang merupakan bagian dari pilot project yang didukung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Program ini diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat dalam menangani sampah, dari sekadar “angkut dan buang” menjadi memilah dan mengolah.
“Skema pendanaan ini memungkinkan APBD Kota Malang tetap terjaga. Dana talangan dari World Bank akan dibayarkan berdasarkan progres pembangunan, sehingga cash flow APBD tetap stabil. Hal ini membuat kita sangat optimis tahun 2025 Kota Malang akan siap mengurangi penumpukan sampah secara signifikan,” tambahnya.
Dengan adanya TPST yang modern dan terintegrasi, Kota Malang tidak hanya berusaha mengatasi masalah sampah. Namun juga berkomitmen untuk mewujudkan kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi langkah besar menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. (afi/ono)