Pamekasan, SERU.co.id – Beredar voice adanya dugaan mahar 500 juta sampai 1 M yang diduga diterima oknum pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Pamekasan untuk rekomendasi pada Pilkada 2024 mendatang.
Dalam voice yang beredar, dugaan mahar agar merekomendasikan salah satu Paslon telah dimintai uang sebesar 500 juta hingga 1 miliar. Namun faktanya, partai Gerindra Pamekasan justru merekomendasikan pasangan calon lain.
Melalui ucapannya dengan bahasa Madura, di dalam voice itu akan mendatangi orang yang telah menerima uang tersebut. Bahkan, ia juga mengancam akan membunuhnya.
“Bukan cuma mau didatangi, tapi akan dibunuh oleh orang utara, itu uangnya calon bupati. Uangnya santri alumni (red) yang langsung disuruh MH untuk mengatasi ke Gerindra,” tuturnya dalam voice yang beredar di whatsapp.
Dirinya juga menyebutkan nominal yang diduga telah masuk ke oknum pengurus partai Gerindra. Jelas didalamnya menyebutkan kalau partai tersebut meminta uang 550 juta dan sudah diberikan.
“550 juta sudah diberikan, yang 500 juta akan disetor dan yang 50 untuk uang wira-wiri, karena Gerindra 2 kursi minta 1 M. Dan uang itu hasil menjual dan menggadaikan truk orang Blaban sama-sama alumni senior, Gerindra minta pertama kali diawal sudah dikasih. Pokoknya mau dirobek mulutnya karena meyakinkan diawal,” katanya.
Sementara itu saat dikonfirmasi pada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Pamekasan melalui Ketua Penjaringan Pendaftaran Pilkada 2024 partai Gerindra Pamekasan, M. Saleh. Ia menuturkan kalau hal tersebut tidak benar.
M. Saleh mengakui kalau beberapa waktu lalu sempat akan melakukan klarifikasi dan Konfrensi pers terkait hal tersebut.
“Kita sudah mendengar dan viral, dan yang sebenarnya tidak menyebutkan Ketua pantai Gerindra itu hanya menyebutkan masuk ke Gerindra, oleh karena itu siapa pengurus yang menerima dan yang memberikan kita juga ingin tahu. Itu termasuk pencemaran karena tidak benar,” serunya saat dihubungi melalui pesan whatsapp, Sabtu (17/08/2024).
Untuk saat ini, lanjut Saleh, dirinya masih menunggu koordinasi beberapa langkah, namun hal tersebut sudah masuk ke pembahasan internal pengurus. Ia juga menegaskan, jika hal tersebut benar adanya, maka hal itu dipastikan diluar internal Pengurus Partai Gerindra.
“Kalau itu memang ada, saya pastikan itu di luar internal partai gerindra dan itu oknum yang bermain,” ujarnya. (udi/mzm)