Tenaga Kesejahteraan Sosial Berharap Diberikan Kendaraan dengan Prosedur Cepat untuk Mudahkan PPKS

Tenaga Kesejahteraan Sosial Berharap Diberikan Kendaraan dengan Prosedur Cepat untuk Mudahkan PPKS
Yustina mewakili TKS menyampaikan keluhannya. (foto:afi)

Malang, SERU.co.id – Di tengah tugas berat, TKS Kelurahan Pandanwangi mengeluh terkendala dalam mobilitas. Mereka harus mengeluarkan biaya sendiri untuk tempat dan transportasi saat membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) ke tempat aman. Mereka berharap diberikan fasilitas kendaraan dengan prosedur yang tidak berbelit-belit.

Mewakili Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) Kelurahan Pandanwangi, Yustina menjelaskan, TKS ditugaskan melakukan pendataan, verifikasi hingga validasi data PPKS. Tak hanya itu, TKS juga melakukan semacam penanganan kasus.

Bacaan Lainnya

Dengan kepadatan penduduk, saat ini banyak anggota keluarga terlantar, khususnya lansia di Kelurahan Pandanwangi. Kami jadi serba salah, tidak bisa intervensi keluarganya karena butuh biaya dan waktu. Biasanya kami antar sendiri ke tempat yang aman, biaya tempat dan transportasinya dari kami sendiri,” seru Bu Ana, sapaan akrabnya saat Ngombe, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Bersama BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 26.400 Pekerja Rentan

Ana melanjutkan, mereka memohon agar diberikan fasilitas kendaraan untuk para lansia terlantar tersebut. Terutama kendaraan yang bisa cepat tanpa prosedur berbelit-belit.

Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menyampaikan, pihaknya memang sudah mengetahui kesulitan yang dialami para TKS. Khususnya akses kendaraan saat ada laporan terkait lansia terlantar atau ODGJ.

“Terkait ODGJ, kami juga bingung mau meminjam ambulans siapa, punya Dinkes juga tidak mungkin. Untuk itu, harapannya memang ada mobil khusus sebagai mobilitas klien. Apalagi kebanyakan kliennya ODGJ terlantar,” terangnya.

Lebih lanjut, Donny mengungkapkan, layanan SLRT tingkat kelurahan membantu memberikan jaminan keamanan dan pendampingan bagi masyarakat. Khususnya penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu.

“Namun tugas berat tersebut belum dilengkapi fasilitas yang lebih memadai karena alokasi anggaran memang masih terbatas. Padahal saat ini banyak lansia terlantar, khususnya yang kurang dapat perhatian dari keluarga. Tanpa bantuan TKS dan TKSK, penanganan layanan sosial di Kota Malang akan terlambat,” pungkasnya. (afi/ono)

 

disclaimer

Pos terkait