Malang, SERU – Sampai pertengahan Juli, DPP PKB belum memutuskan calon pendamping dr Umar Usman sebagai calon Bupati Malang dalam Pilkada Kabupaten Malang 9 Desember mendatang. Berbagai kalangan berharap dr Umar bisa bersanding dengan sosok Wakil Bupati Malang yang mumpuni dalam berbagai bidang.
Bahkan muncul harapan, dr Umar disandingkan dengan kalangan nasionalis yang religius. Sosok politikus di Kabupaten Malang yang kenyang asam garam dunia perpolitikan di Kabupaten Malang ialah Miskat.
Miskat merupakan Wakil DPD II Partai Golkar, Kabupaten Malang dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang. Nama Miskat, menurut tim sukses dr Umar, sudah diusulkan ke DPP PKB untuk ditempatkan sebagai Wakil Bupati Malang mendamping dr Umar Usman.
“Sangat cocok dan lengkap birokrat dan politisi bisa saling melengkapi dan sama-sama pengalaman merakyat,” tandas Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari FPKB Khofidah, kemarin.
Pendapat senada dilontarkan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Hikmah Bafaqih. “Bagus banget. Keduanya mencerminkan kepemimpinan muda yang populis dan pro perubahan,” tutur Hikmah Bafaqih.
Seperti diketahui, saat ini muncul duet dr Umar Usman MM dan Miskat untuk meramaikan bursa panas pilkada Kabupaten Malang 2020. Hikmah Bafaqih menututkan, yang jelas kalau koalisi PKB dan Golkar terjadi, pihaknya akan sangat senang sekali jika PKB dan Golkar bisa bersama-sama menjadi bagian dari proses pemenangan pilkada di Kabupaten Malang.
Sementara itu, dr. Umar mengaku sreg memilih Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Miskat. Umar segera mengusulkan nama Miskat ke DPP PKB. Sebab, kemarin (10/7/2020) batas akhir dirinya sudah harus menuntaskan tugas dari DPP PKB.
”Ya saya sudah intens kok komunikasi dengan Miskat. Setelah banyak pertimbangan, nama Miskat yang menjabat sebagai wakil sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Malang itu dinilai yang masuk prioritasnya,” terang pria berjuluk Dokter Rakyat itu.
Pria yang juga Dirut RSUD Kota Malang ini menuturkan, pertimbangannya, dari survei internal, nama Miskat mendapat elektabilitas tinggi. Dia begitu dikenal di masyarakat Kabupaten Malang.
Pria asli Kepanjen ini menjelaskan, Partai Golkar menjadi harapan untuk bisa berkoalisi. ‘”Karena saya rasa Golkar mempunyai sejarah yang kuat dan bagus di Kabupaten Malang dan juga satu visi bersama kami,” pungkas dr Umar
Ditempat terpisah, menanggapi berita analisa politik dari akademisi UB dimana saat ini NU terseret dalam turbulensi politik dan kerapkali menjadi incaran lumbung suara seiring dekatnya pilbup, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PKB KH Fatchullah, menegaskan NU tidak berpolitik praktis namun memiliki misi membangun bangsa dan negara.
“Saya bangga karena ada dari PKB mencalonkan dari NU. Karena NU tidak jadi parpol dan tidak berpolitik praktis, namun mempunyai misi membangun bangsa dan negara,” tegas KH Fatchullah beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab dipanggil Abah Fat ini mengatakan, dirinya yang kebetulan berada di internal NU Kabupaten Malang memahami karakteristik warga Kabupaten Malang itu sendiri.
Salah satunya karena mayoritas warga Kabupaten Malang adalah Nahdliyyin baik secara kultur maupun sebagian juga masuk dalam struktur. Ia merasa bangga karena ada dari PKB mencalonkan dari NU. NU mempunyai misi membangun bangsa dan negara lewat ekonomi, pendidikan, budaya, dan kerukunan umat beragama.
“Apalagi ditunjang seorang berasal dari NU semoga menjadi bupati, maka pikiran-pikiran NU yang selama ini ingin diwujudkan bisa jadi kenyataan. Paling tidak saat ini menjadi harapan bagi banyak orang,” tandas Abah Fat.
Ia menjelaskan, kerukunan yang kini banyak digoyang kanan kiri semoga bisa dirukunkan kembali jangan sampai ada sekat dari manapun.”Kalau orang NU jadi pejabat. Dia tahu koridor bagaimana merekatkan bangsa,” jelas Abah Fat.
Lebih jauh Abah Fat mengatakan, ia berharap calon bupati juga memikirkan kesejahteraan warga kabupaten Malang termasuk salah satunya pengembangan UMKM.Dikatakannya calon pemimpin harus juga mampu menangkap peluang ekonomi adanya exit tol melewati Kabupaten Malang.
“Jalan tol yang sangat menjanjikan untuk pengembangan kota perlu dioptimalkan. Bisa dijajagi adanya kota mandiri di sekitar Kabupaten Malang, sehingga tidak terjadi urbanisasi dari kabupaten ke Kota Malang. Semoga ini bisa terealisasi,” pungkas KH Fatchullah. (*/man).