Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang buka gerakan pangan murah dan cooking class di halaman Balaikota Malang. Berbagai bahan pokok dijual murah dan praktik memasak ayam frozen diadakan. Pj Wali Kota Malang berharap kegiatan ini bisa menekan inflasi dan menguatkan kebersamaan antar masyarakat.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, gerakan pangan murah dilakukan Pemkot Malang untuk mengendalikan inflasi. Harapannya bisa menekan inflasi dengan menekan harga bahan pokok.
“Alhamdulillah Kota Malang menjadi 10 Kabupaten/Kota dengan inflasi terendah di Indonesia. Kemudian ada cooking class chicken village. Namun tidak hanya belajar memasak chicken katsu tapi juga pembelajaran ayam segar dan ayam frozen,” seru Wahyu, Minggu (21/7/2024).
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan, ayam frozen memiliki banyak keuntungan. Mulai dari harga lebih murah, lebih segar, tahan lama dan terjamin kehalalannya.
“Ayam frozen bisa tahan enam bulan sampai satu tahun karena kadar airnya lebih sedikit. Tidak hanya itu, dari kulkas sampai siap dimakan hanya butuh waktu satu jam,” beber pria ramah senyum itu.
Wahyu berharap, gerakan pangan murah dan cooking class menjadi wahana menguatkan kebersamaan dan koordinasi antar masyarakat. Akhirnya dapat berdampak pada perekonomian dan pengendalian inflasi.
Sementara itu, Kepala Dispangtan, Slamet Riyadi mengungkapkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk peringatan Bapanas 2024.
“Kemudian kami juga ingin memperkenalkan daging ayam frozen kepada masyarakat dengan segala kelebihannya. Ada juga pendampingan di pasar hewan dan penjualan sembako murah. Semoga bermanfaat untuk masyarakat dan Kota Malang,” ungkapnya.
Salah satu warga, Sadi mengaku, gerakan pangan murah cukup membantu. Pada kesempatan ini, ia membeli beras dan minyak goreng.
“Ya dari segi harga jauh lebih murah, kebetulan beras dan minyak goreng di rumah juga habis. Tadi kebetulan lewat dan lihat ada gerakan pangan murah. Saya juga bisa cek kadar gula darah secara gratis,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hasil masakan cooking class yang diikuti lima kecamatan turut dilombakan. Kecamatan Sukun menjadi pemenang pertama, Lowokwaru pemenang kedua dan Kedungkandang pemenang ketiga. (afi/ono)