Malang, SERU.co.id – Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) gelar Orientasi Sistem Pendidikan Islam Sabilillah (OSPIS). Sebanyak 646 siswa, mulai dari TK hingga SMA resmi dikukuhkan sebagai peserta didik baru SISMA. Hebatnya, 15 persen siswa berasal dari luar pulau Jawa dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Direktur Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah Malang, Prof Dr H Ibrahim Bafadal MPd mengatakan, Sabtu (13/7/2024), para siswa dan orang tua resmi menjadi keluarga besar masyarakat pendidikan Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA). Untuk itu, perlu kolaborasi dengan prinsip kemitraan dan kesetaraan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan SISMA.
“Semoga para siswa baru ini bahagia, merasa senang, dan sukses menempuh pendidikan. Semoga menjadi pemimpin peradaban dunia yang agamis, qurani, negarawan, menguasai iptek dan bahasa internasional serta berakhlakul karimah,” seru Prof. Bafadal di lapangan utama Kampus 2 SISMA.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesiswaan, Humas, Kerja Sama dan PPDB, Luqman MPd menyampaikan, PPDB LPI Sabilillah Malang tahun pelajaran 2024/2025 cukup ketat. Mulai jalur reguler internal, reguler eksternal, prestasi undangan, inden internal dan inden eksternal.
“Alhamdulillah, jumlah peserta didik baru yang diterima tahun ini sejumlah 646. Tersebar di TK hingga SMA Islam Sabilillah Malang. Hebatnya, 15 persen berasal dari luar pulau Jawa, 47 persen dari wilayah Malang Raya dan 38 persen dari area Pulau Jawa,” beber Luqman dalam laporannya.
Lebih lanjut, Luqman mengungkapkan, hingga tahun ini, peserta didik SMA Islam Sabilillah Malang sudah tersebar di 33 provinsi Indonesia. Hal ini menunjukkan SMA Islam Sabilillah Malang sudah menjadi pilihan masyarakat Indonesia dan mampu bersaing di level nasional.
“Kami juga mencatat ada kenaikan pendaftar peserta didik baru pada tahun ini sebesar 19,63 persen. Bahkan pagu untuk SMP tahun pelajaran 2025/2026 telah terpenuhi sebanyak 132 calon siswa dari 192 pagu yang disediakan. Terima kasih banyak kepada seluruh orang tua yang sudah percaya kepada kami,” terang Luqman di hadapan seluruh undangan.
Tak hanya itu, tahun 2024, peserta didik baru TK dan SD Islam Sabilillah Malang 2 menerapkan konsep smart building berbasis teknologi digital. Mulai tahun pelajaran 2024/2025, SISMA juga telah menggunakan kurikulum Cambridge. Bagi jenjang TK untuk Kelompok A, SD kelas 1, 2 dan 3, serta SMP Kelas 7 dan SMA kelas 10.
“Hal ini menjadi upaya kita untuk terus meningkatkan mutu kualitas pembelajaran kelas dunia,” ujarnya.
Baca juga: Sekolah Islam Sabilillah Malang Lepas 483 Lulusan Pemimpin Peradaban Dunia
Perwakilan orang tua siswa, KH Muhammad Cholil Nafis mengucapkan, terima kasih kepada Sabilillah. Ia mengaku senang sang putri memilih SISMA karena pilihan sendiri. Kepada SMA Islam Sabilillah Malang,
ia menitipkan putri bungsunya untuk belajar.
“Saya serahkan sepenuhnya kepada guru-guru terbaik Sabilillah Malang. Kalau mereka sukses itu karena peran guru yang tidak pernah lelah mengajarkan ilmunya. Namun kalau pun gagal itu karena kami para orang tua, mungkin doa kami kurang banyak atau mungkin sudah banyak tapi belum ikhlas,” pungkasnya. (afi/ono)