Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang tinjau sentra kuliner halal Pujasera Sriwijaya, Minggu (23/6/2024) malam. Peninjauan tersebut untuk memastikan pelayanan, kualitas, kebersihan dan fasilitas lainnya sudah baik. Tidak hanya itu, Pj Wali Kota Malang juga memastikan seluruh pedagang memiliki sertifikasi halal.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, per Juni 2024, sebanyak 21.270 UMKM Kota Malang sudah terkurasi. UMKM menjadi sektor penting dalam menopang ekonomi kerakyatan.
“Saya ingin melihat langsung terkait UMKM yang bergerak di bidang kuliner ini. Karena pujasera ini menjadi tujuan orang-orang yang berkunjung ke Kota Malang. Tempatnya persis di depan stasiun, sehingga harapannya para pengunjung tidak kapok,” seru Wahyu seusai meninjau seluruh penjual di Pujasera Sriwijaya.
Lebih lanjut, Wahyu menegaskan, kunjungan tersebut juga untuk meninjau fasilitas penunjang UMKM. Baik dari kebersihan, pelayanan, kualitas makanan dan keramahannya. Terutama dari harga apakah juga bersahabat bagi para pengunjung.
“Ternyata harga-harganya sesuai dengan kantong pengunjung yang kebanyakan wisatawan. Pelayanan dan keramahannya juga bagus, begitu juga dengan rasanya. Dan terpenting, semua pedagang sudah memiliki sertifikasi halal, alhamdulilah,” beber orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.
Wahyu berharap, para pedagang bisa memberikan yang terbaik bagi pengunjung. Sehingga nantinya bisa kembali lagi dan bahkan merekomendasikan kepada wisatawan lain.
“UMKM Sriwijaya ini juga menjadi binaan Diskopindag Kota Malang. Jadi kami juga melihat apakah perlu pendampingan atau diarahkan. Pendampingan juga diharapkan bisa terus ditingkatkan dan diarahkan,” pungkas Wahyu.
Baca juga: DPRD dan Pemkot Malang Sepakat Pentingnya Perda Kota Layak Anak
Salah satu pengunjung, Thania mengaku, sentra kuliner Sriwijaya sangat cocok bagi para wisatawan. Selain strategis, juga memiliki cita rasa yang tidak kalah.
“Kami baru sampai naik kereta dari Semarang, begitu sampai langsung cari tempat makan. Karena teman-teman juga tidak satu selera, jadi kami memilih tempat ini. Dan untungnya, kami ditawari langsung oleh Bapak Pj Wali Kota untuk naik Macito,” cerita mahasiswa Universitas Diponegoro ini. (afi/ono)