FILKOM UB Optimalkan Prokes pada Pelaksanaan UTBK 2020

Peserta wajib cuci tangan sebelum memasuki bilik disinfektan. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) melakukan optimalisasi protokol kesehatan (prokes) penerapan pencegahan penyebaran Covid-19 pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020.

Penanggung Jawab Lokasi (PJL) UTBK FILKOM, Dyah Anggraeni, SE  menyampaikan, FILKOM sejak awal telah melakukan berbagai upaya persiapan menyongsong UTBK 2020. Di antaranya, memasang bilik disinfektan, memasang 12 wastafel di sekitar gedung G dan F yang menjadi tempat transit dan pelaksanaan UTBK, serta pengaturan posisi kursi di ruang transit dan ruang ujian yang sudah dibuat berjarak sesuai protokol kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, ruang transit diatur sedemikian rupa, agar tetap nyaman bagi peserta dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Ruang ujian juga dilengkapi sarana komputer yang memadai,” seru Kepala Tata Usaha (KTU) ini.

Peserta menggunakan komputer dengan pola berjarak. (rhd)

Optimalisasi pencegahan penyebaran Covid-19 pada pelaksanaan UTBK 2020 di FILKOM ini akan dilakukan dengan konsisten, hingga akhir masa UTBK 15 Juli 2020 mendatang. Harapannya dengan optimalisasi penerapan protokol kesehatan ini kegiatan UTBK dapat terlaksana dengan baik, lancar dan aman.

Secara teknis, optimalisasi dilakukan dengan memperketat penerapan protokol kesehatan pada peserta UTBK. Dimana peserta yang baru datang, disterilkan dengan menggunakan bilik disinfektan, kemudian diukur suhunya dengan termogun dan diwajibkan cuci tangan. “Peserta mengambil map untuk tempat kelengkapan berkas. Selanjutnya menunggu di ruang transit yang penempatan kursinya sudah diatur berjarak 1,5 meter antar peserta,” imbuhnya.

Menjelang ujian dimulai, peserta dipanggil untuk membasuh tangan dengan hand sanitizer, dan diijinkan memasuki ruang ujian secara bertahap, yaitu sepuluh orang setiap tahapnya. Tas dan barang pribadi milik peserta ditinggal di masing-masing bangku peserta di ruang transit, sehingga tidak saling bersinggungan dengan barang milik peserta lain. “Barang-barang peserta dipastikan aman, karena dijaga oleh staf keamanan yang bertugas,” beber Dyah.

Dalam ruang pelaksanaan ujian, protokol kesehatan juga tetap diterapkan. Peserta diberikan sarung tangan plastik untuk digunakan selama pelaksanaan ujian, agar tidak kontak dengan sarana prasarana. Diberlakukan pula physical distancing dengan memberi jarak antar peserta dalam penggunaan komputer. “Usai ujian pun segala sarana dan prasarana yang ada disterilkan kembali dengan melakukan penyemperotan disinfektan,” tandas Dyah. (rhd)

Pos terkait