Program Sekolah Plus Ngaji Mulai Diterapkan, Muatan Lokal SD Negeri se-Kabupaten Malang

Proses belajar mengajar di SD Negeri 4 Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. (wul) - Program Sekolah Plus Ngaji Mulai Diterapkan, Muatan Lokal SD Negeri se-Kabupaten Malang
Proses belajar mengajar di SD Negeri 4 Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. (wul)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten Malang telah menerapkan program Sekolah Plus Ngaji untuk para peserta didik Sekolah Dasar (SD). Ke depannya program tersebut juga bakal dimasukan dalam muatan lokal (Mulok) di seluruh sekolah dasar se- Kabupaten Malang.

Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, pihaknya sangat bersyukur program yang telah dicanangkan tersebut telah terealisasi. Hingga program keagamaan yang pihaknya lakukan mulai dari anak usia SD akan segera merata.

Bacaan Lainnya

“Kita tanamkan pelajaran agama yaitu belajar pelajaran mengaji, baca Al-Qur’an dan kitab-kitab suci yang lain bagi yang beragama lain untuk diajarkan sejak dini. Agar pada anak-anak kita tertanam Akhlaqul Karimah atau akhlak yang baik sesuai ajaran agama,” seru Sanusi.

Sanusi menerangkan, rencananya program Sekolah Plus Ngaji ini bakal dilakukan diuji coba hingga enam bulan kedepan. Jika sudah teraplikasi dan berjalan dengan baik, nantinya akan diterapkan secara serentak dan merata keseluruh SD Negeri di Kabupaten Malang.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahrodin menambahkan, Pemerintah Kabupaten Malang memilih SD Negeri 4 Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen yang dijadikan trial and error program tersebut.

Di sekolah yang bakal menjadi percontohan tersebut terpilih karena, tidak semua muridnya beragama Islam namun juga beragama lain.

“Selain agama Islam ternyata agama non Islam ada. Sehingga kami jadikan role model untuk sekolah plus ngaji,” ungkap Bahrodin.

Dijelaskan Bahrodin, dalam praktiknya, nanti setiap murid akan dikelompok sesuai dengan agamanya selama proses belajar mengajar keagaamaan. Diketahui, selain agama Islam, para murid ini juga menganut agama Kristen, Hindu dan Budha

Dikatakan Bahrodin, program Sekolah Plus Ngaji akan masuk ke dalam muatan lokal dengan durasi pengajaran selama 4 jam pelajaran. Yang mana selama 1 jam pelajaran berlangsung menapai 30 menit, yang nantinya bisa dibagi selama 4 hari sekolah.

“Itu nanti dibagi menjadi dua kelompok, ada kelas bawah yakni kelas 1,2,3 dilakukan 30 menit. Lalu ada kelas tinggi 4,5,6 itu 35 menit,”ungkapnya.

Selanjutnya, untuk tenaga pengajar bakal memanfaatkan tenaga guru agama islam dan untuk siswa yang agama non muslim akan diserahkan ke pengawas ataupun pengajar dengan agama masing-masing. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait