Malang, SERU.co.id – Jembatan di jalan Tirto Taruno penghubung antara Dusun Klandungan dan Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang akhirnya diperbaiki oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Binamarga (DPUBM). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah menyiapkan anggaran kurang lebih mencapai Rp650 juta, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Malang Tahun 2024.
Kepala DPUBM Kabupaten Malang, Khairul Isnadi Kusum menerangkan, perbaikan jembatan yang sudah mulai ambrol sejak, November 2023 lalu itu perlu melalui mekanisme sangat panjang sehingga baru bisa digarap.
“Setelah melalui mekanisme pelaksanaan yang cukup panjang melalui beberapa tahapan yakni perencanaan, proses pengadaan dan pelaksanaan. Alhamdulillah, tanggal 6 Mei 2024 kemarin telah dilaksanakan penandatanganan kontrak dengan penyedia untuk bisa dimulai pengerjaannya,” seru laki-laki yang kerap disapa Oong itu.
Oong mengatakan, setelah melalui tahapan tersebut selanjutnya dilakukan kegiatan uitzet atau persiapan pelaksanaan konstruksi. Yaitu pengukuran ulang lapangan untuk memastikan besar perbedaan atau perubahan antara rencana dengan keadaan di lapangan bersama beberapa dinas terkait, rekan dan juga konsultan.
“Agar dicapai kesepahaman yang sama dalam proses pelaksanaan, sekaligus ijin kepada pemangku wilayah setempat akan dimulainya pekerjaan,” bebernya.
Dirinya menyebut, sebagai bentuk kerjasama transparasi DPUBM Kabupaten Malang juga bakal bekerjasama dengan Camat Dau, Kades Landungsari, Babinkamtib Polsek Dau, Babinsa Koramil Dau.
Oong menjelaskan,beberapa faktor penyebab jembatan tersebut ambrol dikarenakan umur konstruksi yang sudah tua, beban lalu lintas di kawasan tersebut yang terlalu tinggi, serta faktor cuacanya karena curah hujan yang sangat tinggi.
Baca juga: Jembatan Penghubung Pulau Ismoyo dan Wisanggeni Pantai Balekambang Retak Diterjang Ombak Tinggi
“Keberadaannya sangat strategis karena merupakan jalur padat diperkotaan padat penduduk, akses jalan pendidikan,” tutur pria berpawakan tinggi itu.
Dikatakan Oong, untuk melancarkan proses kelancaran dalam menggarap perbaikan jembatan tersebut sehingga dibuatkan jembatan alternatif yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Sedangkan untuk kendaraan roda empat sementara tidak bisa melintas dikawasan tersebut.
“Dibuatkan jembatan alternatif dan rambu-rambu tidak jauh dari lokasi. Sehingga kegiatan masyarakat setempat dari dua arah utuk kendaraan roda dua tetap bisa berjalan, meskipun untuk roda empat tutup total diarahkan ke jalur lain,” jelasnya. (wul/mzm)