Malang, SERU.co.id – Susy Kurnia berhasil mengubah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai. Berbagai produk hasil olahan limbah telur, kertas dan kain dijual di gedung Malang Creative Center saat HKG PKK ke-52. Tidak hanya itu, dirinya juga membuka pelatihan dan hasilnya turut dijual.
Susy Kurnia yang juga merupakan Ketua Pembimbing UMKM Karangbesuki itu bercerita, awalnya dirinya membuat roti dan kue. Namun setelah melihat kulit telur yang terbuang percuma jadi terinspirasi. Tak hanya cangkang telur, ia juga menyulap limbah koran dan kain perca menjadi barang bernilai
“Saya mulai membuat berbagai kerajinan tangan ini sejak tahun 2018. Kalau saat matahari bagus, bisa selesai dalam satu hari. Namun kalau mendung bisa dua sampai tiga hari,” seru Susy, Senin (29/4/2024).
Dikatakannya, kesulitannya saat menempelkan kulit telur yang tak bisa merata. Kemudian proses laminasi dan pengamplasan yang butuh kehati-hatian.
Baca juga: PKM Kemitraan Polinema Inisiasi Industri Pengolahan Plastik Limbah Kemasan Desa Wringinsongo
“Sudah terjual ke luar Kota Malang, seperti Depok dan Kalimantan. Saya juga sudah menjualnya di marketplace dengan nama Eska Handmade’. Namun kebanyakan yang beli saat ada acara atau pameran,” terangnya.
Susy juga membuka pelatihan dan peserta bisa menitipkan karyanya untuk dijual. Produk-produk karyanya dijual dengan harga Rp40-45 ribu. Ia berharap, karyanya bisa mengurangi limbah dan membantu menambah keahlian masyarakat.
“Harapan dari kami pengrajin kriya bisa difasilitasi oleh pemerintah. Seperti UMKM makanan dan minuman yang dibantu pengurusan halalnya. Kami juga ingin banyak difasilitasi,” pungkas Susy. (afi/rhd)