Jember, SERU.co.id – Dalam seminggu terakhir harga gula di tingkat pengecer di Jember tembus hingga Rp17 ribu per kilogram. Namun Bupati Jember Hendy Siswanto meyakini kenaikan harga tersebut tidak akan berlangsung lama, karena mulai Mei depan pabrik gula sudah mulai giling.
“Saat ini kita masih bergantung pada gula sisa giling musim lalu, bahkan ada beberapa yang masih impor dari daerah-daerah lainnya. Sehingga itulah yang menyebabkan harganya berkisar antara Rp15.000 sampai Rp17.000,” seru Hendy pada wartawan di kegiatan rutin Si Rambo (Sinergi dan Kolaborasi Mingguan Setiap Rabo) yang digelar di wisata air terjun Tujuh Bidadari, Desa Rowotengah, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jum’at (26/04/2024) pagi.
“PG Semboro sekarang masih belum mulai giling. Rencananya akan mulai giling pada bulan Mei besok. Sehingga nanti kita dapat menekan tingginya harga gula disini,” imbuhnya.
Baca juga: Temukan Harga Gula Meroket, Pj Wali Kota Malang Instruksikan Pasar Murah
Ditambah lagi, lanjut Hendy, saat ini persediaan gula di Jember memang sangat terbatas. Sehingga pihaknya meminta masyarakat mampu bersabar terlebih dahulu sampai musim giling di PG Semboro kembali mulai, agar selisih harga bisa ditekan semaksimal mungkin.
“Mei kita akan masuk ke musim giling. Semoga stok gula kita aman dan baik, sehingga harga mampu ditekan dan masyarakat bisa kembali mengkonsumsi gula dengan harga yang normal,” ucap Hendy berharap.
Selain itu, dalam kesempatan Si Rambo yang melibatkan seluruh jajaran Forkopimda dan OPD terkait itu, Hendy juga menyampaikan, saat ini kenaikan harga juga masih terjadi pada tabung gas elpiji melon 3kg yang bisa mencapai Rp26.000 hingga Rp29.000.
“Harga tabung gas elpiji 3kg juga masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Itu karena mereka biasanya beli ke para pengecer dan bukan agen resmi makanya bisa dapat harga yang cenderung lebih mahal,” ulasnya.
“Sebenarnya, cara mengatasi hal tersebut adalah dengan membeli tabung gas elpiji 3kg pada agen resminya langsung, jangan beli ke pengecer. Harganya terpaut sangat jauh, bahkan bisa selisih Rp5.000 sampai Rp7.000,” tukasnya. (amb/ono)