Pj Wali Kota Malang Launching Buku, Rayakan HUT ke-110 dan Siap Dukung Literasi

Pj Wali Kota Malang Launching Buku, Rayakan HUT ke-110 dan Siap Dukung Literasi
Pj Wali Kota Malang saat hadir di acara launching dua buku. (foto: afi)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang launching buku ‘Satu Abad Stadion Gajayana’ dan ‘Spektrum Anak-Anak Kota Malang. Kemudian juga menyerahkan piagam penghargaan kepada sastrawan dan penggerak sastra. Kegiatan tersebut menjadi bukti kehadiran dan dukungan Pemkot Malang untuk literasi dan ekonomi kreatif saat peringatan HUT ke-110.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, buku ‘Satu Abad Stadion Gajayana’ menyuguhkan kepada banyak orang tentang sebuah cerita. Mengingatkan tentang sejarah Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Stadion Gajayana punya banyak kenangan, untuk itulah perayaan HUT Kota Malang saya napak tilas. Resepsinya tidak digelar di MCC tapi di Gedung Kesenian Gajayana. Sehingga generasi muda sekarang mengetahui cerita berbagai tempat bersejarah di Kota Malang,” seru Wahyu di Malang Creative Center, Sabtu (20/4/2024).

Pj Wali Kota Malang Launching Buku, Rayakan HUT ke-110 dan Siap Dukung Literasi
Pj Wali Kota Malang berikan piagam penghargaan kepada sastrawan dan penggerak sastra. (foto: afi)

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengaku bangga. Sastra dan penulis Kota Malang bersatu dalam aktualisasi buku ‘Satu Abad Stadion Gajayana’.

“Anak remaja kita lebih banyak pegang hp ketimbang buku. Semoga buku ini berpengaruh untuk masa depan dan pola pikir kita. Terima kasih kepada seluruh penulis dan sastrawan yang kita miliki,” lanjut pria ramah senyum itu.

Sementara itu, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, menyampaikan, kegiatan hari ini menjadi bukti komitmen seluruh stakeholder. Sebuah komitmen menuju Kota Malang sebagai Kota kreatif Dunia.

Baca juga: Motivasi Minat Literasi, Pj Wali Kota Malang Apresiasi Buku Perempuan Inspiratif

“Saya berharap positif untuk penguatan literasi di Kota Malang. Fasilitas Pemkot Malang lewat MCC selama 14 bulan ini telah menyelenggarakan 4.300 even. Pemerintah memberi masyarakat kail bukan ikan sehingga kita juga harus gotong royong menuju kota kreatif UNESCO,” harapnya.

Ketua Acara, Wahyu Eko Setiawan menyatakan, buku bertahan lebih lama dari bangunan fisik. Buku tidak pernah selesai karena sejarah akan terus berkembang.

“Siapa yang bisa bercerita tentang Stadion Gajayana pada masa depan kecuali buku. Terima kasih untuk dukungan tak terhingga dari Pj Wali Kota Malang, penulis dan penyusun,” ujarnya.

Saksi hidup Stadion Gajayana, Tri Harianto dihadirkan. Kepada semua audiens, Harianto menuturkan, nama Stadion Gajayana merupakan hasil dari mencuatnya kesebelasan Gajayana Malang.

“Saat itu kesebelasan Gajayana Malang berhasil menang terus di Pontianak, Menteng dan lainnya. Untuk nama Gajayana disarankan oleh sejarawan Kota Malang, Nustopo saat survei ke Candi Badut. Dulu ada kerajaan besar bernama kerajaan Gajayana,” pungkasnya. (afi/rhd)

disclaimer

Pos terkait