Batu, SERU.co.id – Kegiatan Halalbihalal para pelaku wisata Kota Batu dan Malang Raya berlangsung di Depot Titin Batu, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Kamis (18/4/2024). Acara dihadiri sekitar 150 pelaku wisata di seputaran Kota Batu dan Malang dari berbagai jenis usaha.
Penggagas acara Yoyok mengatakan, kegiatan halalbihalal ini sengaja dilaksanakan untuk mengumpulkan para pelaku wisata se-Malang Raya dalam suasana Lebaran. Beberapa diantara yang hadir adalah owner dan marketing dari travel, hotel, restoran, provider outbond dan rafting, usaha catering, pusat oleh-oleh dan obyek wisata lainnya. Acara ini sebagai ajang saling maaf-memaafkan antar pelaku wisata dan menjalin silaturrahmi.
“Acara ini selain silaturahmi juga bisa mempererat kerja sama antar pelaku wisata kedepannya,” ungkap Marketing Depot Titin itu.
Sementara itu, Manager Depot Titin, Herda Syaputra menjelaskan, kegiatan halalbihalal pelaku wisata se-Malang Raya ini sekaligus menjadi momen tasyakuran pembukaan Depot Titin di alamatnya yang baru. Sebelumnya rumah makan khas Trenggalek ini hadir di kawasan Desa Oro-oro Ombo Kota Batu. Namun karena masa kontrak telah selesai dan tidak dilakukan perpanjangan, maka manajemen memutuskan untuk mencari tempat baru.
Baca juga: ‘Ngopi’, Forum Ngobrol Pariwisata Calon Pemandu Wisata Malang Raya
“InsyaAllah di tempat yang baru ini lebih strategis dan lebih mudah dijangkau oleh para tamu baik rombongan maupun keluarga. Kami sanggup menampung 500 pax,” imbuh pria yang akrab disapa mas Gondrong ini.
Herda, sapaannya menerangkan, konsep Depot Titin yang berada di Jalan Trunojoyo ini masih sama dengan cabang lainnya yang tersebar mulai dari wilayah Banyuwangi hingga Caruban. Pihaknya siap menerima kunjungan tamu mulai jam 7 pagi sampai pukul 22.00. Depot Titin cabang ke-9 Batu ini masih mengusung makanan khas Trenggaleknya yaitu “Ayam Lodho”.
“Kami juga siap melayani rombongan yang mungkin menginginkan untuk setting makanan di berbagai pusat oleh-oleh di Kota Batu,” pungkasnya.
Prosesi tasyakuran ditandai dengan sambutan, pemotongan tumpeng dan pembacaan doa. Selain itu tamu dan undangan juga dihibur dengan alun musik yang semakin mencairkan dan menghangatkan suasana. Kegiatan ditutup dengan ramahtamah dan makan siang bersama. (dik/ono)